Hati-Hati Kasih Makan Anak, Virus Corona Tahan 21 Hari di Frozen Food

Jangan panik dulu, Ma. Yuk cari tahu penjelasan ahli

27 Agustus 2020

Hati-Hati Kasih Makan Anak, Virus Corona Tahan 21 Hari Frozen Food
Freepik/prostooleh

Sampai dengan saat ini, penyebaran virus utama Covid-19 masih dipercayai berasal dari adanya droplet, udara yang beraerosol, serta melalui benda yang terpapar droplet pasien.

Namun baru-baru ini studi asal Singapura mengungkapkan bahwa virus corona atau SARS-CoV-2 dapat bertahan pada frozen food atau makanan beku hingga tiga minggu.

Adanya temuan tersebut tentu membuat publik merasa bingung dan khawatir akan makanan yang mereka konsumsi, terlebih pada anak-anak yang banyak mengonsumsi makanan beku.

Tapi tenang dulu, Ma, jangan langsung panik ya! Simak penjelasan para ahli yang telah Popmama.com rangkum berikut ini yuk agar tidak bingung dan khawatir memberi makan si Kecil.

1. Penelitian baru virus corona bertahan di frozen food

1. Penelitian baru virus corona bertahan frozen food
manettas.com.au

Dalam penelitian berjudul "Seeding of outbreaks of COVID-19 by contaminated fresh and frozen food" yang dipublikasikan oleh bioRxiv. Penelitian ini meneliti potongan daging ayam, babi, dan ikan salmon beku sebagai sampel.

Mereka menempelkan sampel SARS-CoV-2 (virus corona) di makanan tersebut, lalu menyimpannya dalam suhu 4 hingga -20 derajat celcius, seperti standar pembekuan. Hasilnya cukup mengejutkan, virus ternyata bisa bertahan hingga 21 hari. 

"Kontaminasi makanan mungkin terjadi dan bertahannya virus selama pengangkutan dan penyimpanan dimungkinkan. 

Kami percaya bahwa makanan yang diimpor bisa mentransferkan virus ke para pekerja dan lingkungan sekitarnya pula," tulis peneliti di laporannya. 

Editors' Pick

2. Belum melewati tahap peer-preview

2. Belum melewati tahap peer-preview
parenting.com

Meski hasil penelitian tersebut cukup mengejutkan publik, namun studi ini masih belum bisa dianggap sebagai kesimpulan dan panduan klinis, Ma. Hal ini lantaran studi tersebut masih belum melewati tahap peer-review atau penilaian dari rekan sejawat.

Informasi tambahan, peneliti menegaskan bahwa makanan bukan termasuk jalur utama penularan virus corona. Adanya hasil temuan baru ini menjadi peringatan masyarakat untuk selalu waspada dengan semua kemungkinan yang ada, termasuk pada frozen food sekalipun. 

3. Kurangnya bukti yang kuat terkait penularan lewat makanan

3. Kurang bukti kuat terkait penularan lewat makanan
Freepik/nensuria

Tak hanya penelitian asal Singapura yang baru-baru ini mengejutkan, penelitian serupa juga pernah beberapa kali dilakukan seperti tim peneliti asal Tiongkok. Para peneliti setempat menemukan adanya genetik virus di kemasan makanan laut beku. 

Namun meski demikian, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sampai saat ini kembal menegaskan bahwa belum belum ada bukti yang kuat mengenai penularan lewat makanan. Sebab potensi penularan melalui makanan dinilai terlalu kecil.

Dalam laman CDC, sampai saat ini tidak ada laporan penularan virus corona yang terjadi melalui makanan, kemasan makanan, atau bahkan tas belanja. Terlebih lagi karena makanan diproses dalam suhu tinggi, sehingga virus tidak akan bertahan dan menular di kondisi seperti yang disebutkan. 

4. Benarkah virus di makanan dapat menularkan Covid-19? Ini kata para hali!

4. Benarkah virus makanan dapat menularkan Covid-19 Ini kata para hali
Freepik/pressfoto

Dikutip dari IDN Times terkait virus corona yang bertahan pada frozen food, Sidrotun Naim, Ph.D., M.P.A., virolog dan analis kebijakan Indonesia Strategic Institute (Instrat) Bandung mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu terlalu panik. Sebab, virus yang menempel belum tentu bisa menginfeksi. 

"Jangan lupa, misal di udang beku atau ikan beku terdeteksi SARS-CoV-2 dengan RTPCR, itu tidak menjelaskan masih infectious atau tidak. Hanya membuktikan "ada"," jelas Sidtrotun Naim saat dihubungi IDN Times.

Tak hanya satu pernyataan ahli, pernyataan serupa juga dilontarkan para ahli lain. Mereka sepakat bahwa virus yang menempel pada makanan tidak sebesar risiko penularan droplet dan kontak langsung dengan pasien. Terlebih lagi, jika makanan beku itu melalui periode waktu yang panjang sebelum sampai ke konsumen. 

Hal ini lantaran kekuatan virus untuk menginfeksi terus menurun setelah keluar dari inangnya. Materi genetik mungkin masih ada di sana, namun mereka semakin lemah di luar tubuh kita. 

"Bahkan di permukaan yang membeku seperti itu, kamu akan melihat virus mengering sehingga sifatnya menjadi tidak menular," kata ahli epidemiologi University of North Carolina, Rachel Graham kepada Business Insider.

5. Tips agar tetap merasa aman memilih makanan untuk anak

5. Tips agar tetap merasa aman memilih makanan anak
hellotinylove.com

Adanya penelitian yang membuat masyarakat khawatir, para ahli menyarankan masyarakat untuk menerapkan beberapa tips berikut saat membeli atau menerima frozen food agar tetap merasa aman saat menyajikan kepada buah hati di rumah. Berikut diantaranya:

  • Cuci tangan dengan air dan sabun setelah menyentuh kemasan
  • Ketika frozen food yang dibeli sudah sampai di rumah, segera simpan dalam kulkas
  • Pindahkan dari kemasan awal ke wadah bersih yang ada di rumah
  • Jangan lupa masak makanan beku dengan suhu tinggi hingga matang

Jadi, dari adanya informasi yang sudah dipaparkan, bisa disimpulkan bahwa memang benar adanya virus corona dapat bertahan pada frozen food hingga tiga minggu. Namun bukan berarti makanan tersebut dapat menularkan virus corona kepada kita saat menyentuh atau memakannya. 

Meski demikian, jangan sampai informasi ini diabaikan ya, Ma. Tetap lakukan upaya pencegahan yang disarankan oleh lembaga kesehatan, sebab pandemi Covid-19 ini masih belum berakhir. 

Terlebih pada anak-anak yang rentan dengan virus, usahakan untuk selalu menjaga jarak si Kecil dengan orang lain dan dari tempat keramaian serta elalu ajarkan untuk mencuci tangan dan menggunakan masker ya, Ma.

Baca juga:

The Latest