7 Tips Mengatasi Anak yang Maunya Selalu 'Nempel' dengan Orangtua

Si Kecil maunya selalu sama Mama? Begini cara mengatasinya

30 Oktober 2021

7 Tips Mengatasi Anak Mau Selalu 'Nempel' Orangtua
Freepik/Pressfoto

Setiap perbuatan dan tingkah yang si Kecil lakukan, tentulah ada alasan mengapa ia melakukannya. Misalnya saja seperti memilih untuk selalu menempel dengan Mama atau Papanya.

Memasuki usia balita sekitar usia 2 sampai 3 tahun, anak memasuki fase di mana ia menjadi lebih posesif dan selalu 'nempel' dengan orang paling dekat dengannya. Baik dengan Mama maupun Papa.

Anak yang menempel dengan orangtuanya memang menjadi pertanda bahwa bonding yang terbentuk antara anak dan orangtua sangatlah baik. Hal ini wajar terjadi kok, Ma.

Namun, jika terus menerus menempel dan membuatnya tidak bisa bereksplorasi lebih, anak bisa saja tumbuh menjadi pribadi yang manja dan selalu bergantung pada Mama atau Papanya.

Tentunya Mama atau Papa juga tidak ingin anak tumbuh seperti itu, bukan? Nah, berikut Popmama.com telah merangkum tips mengatasi anak yang maunya selalu 'nempel' dengan orangtua.

1. Mendempel terus berarti adanya bonding kuat antara orangtua dan anak

1. Mendempel terus berarti ada bonding kuat antara orangtua anak
Pexels/amber currin

Meski sering kali membuat jengkel karena anak tidak mau lepas dari jangkauan Mama atau Papa, tetapi perlu diingat bahwa kedekatan antara anak dan orangtua yang selalu menempel menjadi tanda bahwa bonding yang terbentuk begitu kuat, Ma. 

Di usia balita, wajar saja jika ia melakukan demikian. Nah, agar nantinya anak tidak terus menerus menempel, penting bagi Mama untuk mengenalkan dunia luar guna meningkatkan kemampuan anak dalam berinteraksi dengan orang sekitarnya.

2. Selalu ingat bahwa menempel dengan orangtua adalah hal wajar

2. Selalu ingat bahwa menempel orangtua adalah hal wajar
Freepik/karlyukav

Seperti yang disinggung sebelumnya, menempel dengan orangtua adalah hal wajar yang dilakukan anak usia balita. Jadi biarkan anak melakukan demikian karena fase seperti ini tidak berlangsung selamanya, Ma.

Saat usia anak semakin besar, ia akan banyak belajar melakukan segala sesuatunya sendiri dan waktunya dengan Mama atau Papa pun mulai berkurang karena kegiatan hariannya. Untuk itu, Mama bisa menikmati momen tersebut sambil perlahan mengajarkan anak untuk hidup mandiri sesuai tahapan usianya.

Editors' Pick

3. Ingatkan pada anak bahwa Mama dan Papa selalu ada untuknya

3. Ingatkan anak bahwa Mama Papa selalu ada untuknya
Freepik/Drobotdean

Untuk membiasakan anak melepaskan kebiasan menempelnya, Mama bisa melakukan cara sederhana dengan memberikan pengertian padanya bahwa Mama dan Papa akan selalu ada untuknya.

Anak yang terus menerus menempel dengan orangtuanya mungkin menjadi indikasi bahwa anak merasa takut akan kehilangan kasih sayang maupun perhatian, itulah mengapa penting mengingatkan padanya bahwa Mama dan Papa akan terus memberikan kasih sayang padanya meski tidak berdekatan.

4. Berpikir positif bahwa anak bisa mandiri

4. Berpikir positif bahwa anak bisa mandiri
Freepik/Pch.vector

Kunci dari mengatasi permasalahan anak yang maunya selalu menempel adalah rasa saling percaya satu sama lain. Selain memberi tahu pada anak bahwa Mama akan selalu ada untuknya, Mama juga perlu yakin dan berpikir positif bahwa ia bisa mandiri tanpa bantuan Mama maupun Papa.

Jika Mama dan Papa saja ragu, maka anak pun akan merasakan demikian dan membuatnya tidak yakin untuk bereksplorasi lebih banyak akan dunia luar. Jadi, coba berpikir positif dan yakinkan diri Mama terlebih dahulu yuk!

5. Perbanyak waktu keluarga

5. Perbanyak waktu keluarga
Pexels/Emma Bauso

Cara lainnya yang bisa dilakukan adalah dengan memperbanyak waktu bersama anggota keluarga lain. Tanpa Mama sadari, mungkin selama ini anak banyak menghabiskan waktu hanya berdua dengan Mama atau Papa. Tak heran jika anak menjadi terbiasa dengan keberadaan Mama dan Papa.

Itulah mengapa penting memiliki waktu luang bersama seluruh anggota keluarga. Selain untuk membangun bonding dengan satu sama lain, juga untuk memberikan pengertian pada anak bahwa ia bisa mengandalkan orang lain.

6. Ajarkan anak untuk terbiasa melakukan sendiri

6. Ajarkan anak terbiasa melakukan sendiri
Freepik

Meski disibukkan dengan berbagai pekerjaan yang ada, Mama akan memberikan waktu sebisa mungkin untuk mendampingi si Kecil. Tujuannya memang baik, agar terjalin bonding dan anak mendapat perhatian dari orangtuanya.

Namun jika selalu melakukan demikian, anak pun akan menjadi terbiasa untuk terus didampingi ketika melakukan sesuatu yang sebenarnya bisa ia kerjakan sendiri. Untuk itu, cara yang bisa Mama lakukan adalah mengajarkan anak untuk terbiasa melakukan pekerjaannya secara mandiri. 

Tetapi perlu diingat, jangan langsung melepas anak melakukan semuanya sendiri ya. Hal ini justru membuatnya merasa kaget dan tidak tahu harus berbuat apa. Jadi lakukan cara ini secara perlahan ya, Ma.

7. Beri jarak untuk menghampir anak

7. Beri jarak menghampir anak
Pexels/Keira Burton

Anak yang maunya selalu menempel dengan orangtua akan mudah berteriak atau rewel ketika berjauhan barang sebentar saja. Nah, saat ia berteriak memanggil nama Mama atau Papa, sebaiknya berikan jarak untuk menghampirinya.

Meski terdengar menjengkelkan karena anak terus menerus memanggil, tetapi jika terus merespon secepat mungkin maka ia pun terbiasa melakukan hal yang sama di kemudian hari.

Nah, cara yang bisa Mama lakukan adalah berkata secara halus dan jujur pada anak bahwa Mama akan meninggalkannya ke mana dan akan memakan waktu berapa lama.

Setelah mengatakan demikian, pastikan untuk kembali dan menempati janji sesuai yang sudah Mama sebutkan padanya. Dengan begitu, ia akan belajar percaya dengan perkataan orang lain dan jadi anak yang lebih percaya diri saat ditinggalkan.

Saat Mama atau Papa pergi meninggalkannya, mintalah bantuan anggota keluarga lain untuk menemaninya selama beberapa saat untuk mendampingi dan memberikan pengertian bahwa ada saudara lainnya yang juga bisa ia andalkan.

Itu dia tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi anak yang maunya selalu 'nempel' dengan orangtua. Ingat, lakukan secara perlahan dan dengan penuh kesabaran ya, Ma.

Jika dirasa masih terlalu sulit, teruslah berusaha dengan konsisten dan nikmati momen tersebut karena masa-masa ini tidak akan terjadi selamanya.

Baca juga:

The Latest