Penasihat Keuangan: Biaya Masuk TK Mahal, Siapkan Dana Sebelum Menikah

Biaya masuk TK tahun 2020 bikin heboh orangtua, apa yang harus dilakukan?

12 Desember 2019

Penasihat Keuangan Biaya Masuk TK Mahal, Siapkan Dana Sebelum Menikah
Freepik

Saat memutuskan untuk berkeluarga, anak menjadi salah satu prioritas penting yang harus dipikirkan. Bukan hanya dari segi pola asuh dan menjaga kesehatan mereka, pendidikan menjadi isu yang tak boleh terlewatkan. 

Bicara pendidikan, sudah hal pasti biaya pun menjadi suatu perhitungan orangtua ketika ingin menyekolahkan anak. Ibarat 'ada uang, ada barang', jika orangtua ingin memilih sekolah terbaik dari kurikulum, fasilitas, sampai pergaulan yang berkualitas pastinya ada harga yang harus dibayar lebih. 

Instagram sebuah financial adviser, @jouska_id pada Selasa (10/12/2019) mengungkap sebuah data yang cukup mengejutkan soal biaya masuk taman kanak-kanak (TK) di Jakarta tahun 2020.

Sekejap, postingan tersebut viral, rata-rata para followers menyematkan komentar terkejut atas biaya pendidikan TK yang hingga mencapai puluhan juta rupiah. 

Menanggapi hal tersebut, tim Popmama.com menemui Vera Wira Utami, Financial Adviser dari Jouska pada Rabu (11/12/2019) untuk mengulik lebih dalam mengenai biaya pendidikan TK yang selangit dan apa yang harus diperhitungkan orangtua dalam mempersiapkan dana pendidikan untuk anak. 

1. Biaya yang harus dikeluarkan orangtua untuk memasukkan anak ke TK Swasta di Jakarta

1. Biaya harus dikeluarkan orangtua memasukkan anak ke TK Swasta Jakarta
Popmama.com/Onic Metheany

Pada sebuah postingan di Instagram, @jouska_id membeberkan beberapa biaya masuk hingga uang pangkal TK di Jakarta. Jouska menuliskan caption "Selamat datang di Jakarta. Silakan pilih sekolah kesayangan buat anak Ayah & Bunda." Nah, buat Mama yang penasaran berapa biaya masuk sekolah TK di Jakarta, berikut daftarnya: 

Lazuardi Cordova
Uang Pangkal Rp 15.488.000
SPP Bulanan Rp 1.180.000
Uang Tahunan Rp 825.000

Al-Azhar Blok M
Uang Pangkal Rp 22.000.000
SPP Bulanan Rp 1.250.000

IPEKA
Uang Pangkal Rp 15.000.000
SPP Bulanan Rp 1.950.000
Uang Tahunan Rp 600.000

Kinderfield Duren Sawit
Uang Pangkal Rp 17.000.000
SPP Bulanan Rp 2.200.000

Cikal Cilandak
Uang Pangkal Rp 41.800.000
SPP Bulanan Rp 4.000.000

Al-Falah Jakarta Timur
Uang Pangkal Rp 68.000.000
SPP Bulanan Rp 5.200.000

Mentari International School
Uang Pangkal Rp 20.500.000
SPP Bulanan Rp 7.500.000

Australia Independent School
Uang Administrasi Rp 9.450.000
SPP Tahunan Rp 169.000.000

Jakarta International School
Uang Pangkal Rp 22.000.000
SPP Tahunan Rp 343.000.000

Global Islamic School
Uang Pangkal Rp 17.500.000
SPP Bulanan Rp 1.750.000
Uang Tahunan Rp 6.905.000

Bagaimana Ma, sudah punya rencana mau mendaftarkan si Kecil ke TK yang mana nih?

2. Jouska beberkan biaya TK agar orangtua buka mata soal dana pendidikan anak

2. Jouska beberkan biaya TK agar orangtua buka mata soal dana pendidikan anak
Freepik

Menurut Vera Wira Utami, Financial Adviser dari Jouska data yang dibeberkan dalam sebuah postingan di Instagram Jouska diawali dari berbagai permintaan para klien Jouska. Para klien yang merupakan keluarga baru meminta bantuan tim Financial Adviser dari Jouska untuk bisa membuat perhitungan dana pendidikan anak. 

"Dari banyaknya permintaan klien ini, tim kami melakukan riset di lapangan, angka yang kami cantumkan pada postingan tersebut adalah angka nyata yang kami dapatkan dari riset. Kita dapatkan angka itu dengan cara telepon, dari website, dan dari media sosial sekolah tersebut," ungkap Vera. 

Menurut Vera Komponen terpenting dalam biaya sekolah adalah uang pangkal, SPP, dan biaya tahunan yang menyangkut dengan ekstrakurikuler, field trip, dan dana lainnya. "Jika diperhatikan setiap dana dari sekolah ini terjadi sejak dua, tiga tahun terakhir, dan sangat lumayan meningkat. Bahkan, untuk anak SD yang kelas 1 naik ke kelas 2 pun, SPP mengalami kenaikan terutama sekolah swasta. Untuk sekolah negeri, kami nggak jabarkan karena memang sudah gratis. Jadi, ini menjadi sebuah real challenge bagi para orangtua yang ingin memasukkan anak ke sekolah yang lebih dari standar dengan fokus bahasa, fokus ke potensi karakter, dan kurikulum yang nggak biasa, berarti orangtua harus siap membayar segala kelebihan yang dimiliki dari sekolah itu," katanya. 

Melihat biaya yang harus dikeluarkan cukup tinggi, Vera mengatakan bahwa memang kenyataannya seperti itu. Di Indonesia, kenaikan untuk dana pendidikan setiap tahun mencapai 15-20 persen bahkan untuk sekolah yang benar-benar favorit bisa mencapai lebih dari 30 persen per tahun. 

Itu menjadi sebuah kekhawatiran bagi para orangtua yang ingin memberikan pendidikan diatas standar untuk anak. "Ini menjadi hal yang membuka mata para orangtua, kalau ingin sekolahkan anak ke sekolah diatas standar, Mama dan Papa harus menyiapkan dana sejak sejauh mungkin bukan saat akan memasukkan anak ke sekolah. Kalau rezekinya bagus, ya monggo bisa langsung bayar dimuka, tapi kalau kan harus menabung, maka orangtua baiknya menabung jauh-jauh hari bahkan sebelum memiliki anak," ungkap Vera.

Editors' Pick

3. Untuk dana pendidikan, lakukan investasi sebelum menikah

3. dana pendidikan, lakukan investasi sebelum menikah
Kompas.com

Vera memberikan saran pada masyarakat terkait biaya pendidikan yang selangit. Vera mengingatkan bagi masyarakat, jika kita berencana punya anak dan sekolah di sekolah yang bagus, baiknya lakukan investasi jauh sebelum kita menikah.

"Nggak ada salahnya menyiapkan ini jauh hari mungkin, karena investasi kan atas nama kita. Jika pada akhirnya dipakai buat anak atau untuk yang lain, yang penting kita sudah menyiapkan dana ini dari sebelum menikah karena investasi sifatnya itu makin dini kita mulai, makin sedikit modal yang harus kita keluarkan," tambahnya. 

4. Pendidikan di negara maju inflasinya lebih kecil dari pada di Indonesia

4. Pendidikan negara maju inflasi lebih kecil dari Indonesia
kidsworld

Salah satu hal yang mungkin menjadi perhatian orangtua adalah inflasi pendidikan di negara maju seperti di Australia, Amerika, dan Inggris lebih kecil daripada di Indonesia.

"Di negara maju, inflasi pendidikan hanya sekitar di bawah 4 sampai 5 persen per tahun, sedangkan di Indonesia bisa mencapai 30 persen. Hal ini dikarenakan adanya andil pemerintah terhadap pendidikan. Negara maju begitu memikirkan hal-hal yang kaitannya dengan hajat orang banyak seperti kesehatan dan pendidikan. Namun, sayangnya disini masih sangat tinggi untuk dana tersebut terutama pendidikan swasta," ungkapnya. 

5. Apa yang harus diperhitungkan orangtua ketika ingin memasukkan anak ke TK?

5. Apa harus diperhitungkan orangtua ketika ingin memasukkan anak ke TK
freepik.com/evening_tao

Menurut Vera, dari para followers yang menanggapi postingan Jouska terkait biaya TK di tahun 2020, rata-rata cukup tercengang dengan uang masuk dari sekolah swasta favorit di Jakarta tersebut. Vera mengatakan bahwa ternyata banyak orang yang nggak sadar bahwa sekolah internasional biayanya sangat mahal dan nggak ada yang menyangka untuk masuk ke sekolah itu uang pangkalnya ratusan juta rupiah.

"Kita mencari sekolah untuk anak pastinya ingin yang dekat dengan lingkungan kita, berarti harga sekolah anak kita menyesuaikan dengan lingkungan rumah kita juga. Kalau rumah kita di daerah elite, berarti sekolah kita otomatis juga punya harga yang pasti mahal," katanya. 

Vera menuturkan bahwa pengetahuan soal dana pendidikan itu balik lagi pada orangtua, bukan tidak mungkin ada sekolah yang bisa dijangkau kantong tapi tetap berkualitas. 

6. Apa yang harus diperhitungkan orangtua ketika ingin memasukkan anak ke TK?

6. Apa harus diperhitungkan orangtua ketika ingin memasukkan anak ke TK
Pressfoto / Freepik

Saat ingin memilih sekolah TK, ada beberapa yang harus diperhitungkan orangtua. Vera memberikan beberapa saran, apa saja:

1. Kualitas sekolah sepadan dengan biaya yang harus dikeluarkan

Saat mencari sekolah TK yang mungkin menjadi sekolah pertama anak adalah memikirkan kualitas sekolah tersebut. Orangtua harus benar-benar mencari tahu mengenai kualitas pengajaran, gurunya, bahkan sampai pada lingkungannya. Tapi Mama harus ingat ya, ada harga yang harus dibayar untuk mendapatkan kualitas terbaik ya, Ma. 

2. Biaya menjadi hal yang tak boleh terlupakan

Setiap orangtua pasti ingin anaknya sekolah di tempat yang terbaik. Menurut Vera, ketika orangtua akan sekolahkan anak ke tahap awal, baiknya mereka memikirkan dana yang harus dikeluarkan. "Jangan sampai, ketika orangtua ingin menyekolahkan anak ke sekolah terbaik, tapi membuat kondisi keuangan keluarga justru jadi berantakan," ungkapnya. Penting, membuat perencanaan keuangan jauh hari sebelum anak masuk sekolah. 

3. Jarak sekolah ke rumah, dan sebaliknya

Transportasi kadang-kadang malah membuat jadi ekstra cost karena kerap tak terhitung dari dana pendidikan yang sudah disiapkan. Sebaiknya, pertimbangkan dengan baik jarak sekolah dari rumah begitupun sebaliknya. "Sekolah itu nggak hanya sehari, dua hari. Jadi orangtua harus menghitung segala dana transportasi yang harus dikeluarkan setiap bulannya," tambah Vera.

4. Pertimbangkan social cost yang akan keluar saat anak masuk sekolah TK

Ini juga menjadi hal yang kerap tak terpikirkan, social cost. Saat mulai sekolah anak-anak akan mulai bergaul, ini pun harus diperhitungkan karena akan ada dana tak terduga yang muncul. "Pergaulan yang baru dikenal di lingkungan sekolah pertamanya memungkinkan anak ingin sama dengan teman-temannya. Beda sama anak yang sudah besar yang lebih cuek. Ini bisa membuat social cost itu hadir," kata Vera. 

Vera mengingatkan bahwa bukan hanya anak-anaknya saja, social cost juga bisa saja hadir di pergaulan Mama-Mamanya yang mengantar anak ke sekolah. "Kadang, para Mama akan memiliki berbagai agenda sendiri, tapi hal ini kembali lagi pada kita dengan bertanya apakah kita perlu atau tidak," ungkap Vera. 

Dari biaya sekolah sampai biaya 'bergaul', hal yang benar-benar harus diperhatikan ketika ingin menyekolahkan anak adalah apa yang akan didapatkan si Kecil saat memilih sekolah. Orangtua harus pintar-pintar dalam mencermati satu persatu sekolah yang hendak dipilih.

7. Gengsi versus kesanggupan orangtua dalam memilih sekolah anak

7. Gengsi versus kesanggupan orangtua dalam memilih sekolah anak
Freepik/Rawpixel.com

Saat memilih sekolah anak, faktor gengsi juga menjadi hal yang juga muncul. Tak jarang orangtua memilih sekolah terbaik karena gengsi dengan orangtua lain padahal keuangan tidak mendukung. 

Menurut Vera, untuk hal ini kembali lagi kepada orangtua masing-masing dengan bertanya kepada diri sendiri mengenai tujuan mereka menyekolahkan anak. "Saat memilih sekolah anak, kita harus berpikir apa yang akan didapatkan anak, kita ingin anak terbentuk seperti apa kalau mereka sekolah disana. Saat memilih sekolah, pertimbangan orangtua itu macam-macam, seperti ingin anak lebih mahir dalam berbahasa, mengedepankan soft skill, fokus pada pelajaran, atau ada juga orangtua yang memikirkan networking anak ketika memilih sekolah. Pertimbangan tersebut penting, tapi ingat juga soal biayanya. Jika ada klien kami yang memaksakan diri untuk memilih sekolah yang diatas standar, kami akan menanyakan apa pertimbangan mereka memilih sekolah itu, kami juga akan memberikan pertanyaan apakah tidak ada sekolah dengan harga yang lebih rendah dengan kualitas yang sama. Kami berusaha memberikan pengarahan agar mereka bisa lebih bijak dalam memilih sekolah yang tidak mengganggu perencanaan keuangan keluarga yang lainnya," ungkapnya. 

Vera mengatakan jika ada orangtua yang memang sanggup membayar gengsi mereka, tak pernah ada masalah untuk memilih sekolah yang mereka inginkan. Tapi, kalau hanya mengedepankan gengsi dibandingkan kesanggupan sebaiknya orangtua memikirkan hal ini berkali-kali dan kembali memperhitungkan biaya untuk masa depan yang masih menanti. "Anak sekolah bukan sampai TK saja, kan?" ujarnya. 

Itulah perbincangan tim Popmama.com dengan Jouska, melalui postingan viral ini Vera memiliki beberapa pesan tersendiri bagi pemerintah. "Semoga dari postingan tersebut, kami ingin bertanya kepada pemerintah, kedepannya pendidikan di Indonesia ini sebenarnya mau dibawa kemana. Apakah mau diteruskan dengan dana semahal ini atau pemerintah punya isu-isu baru yang bisa menjangkau masyarakat yang mungkin ingin mendapatkan sekolah dengan standar yang sama seperti sekolah yang mahal ini," kata Vera. 

Mewakili Jouska, Vera berharap agar pemerintah bisa lebih andil dalam mengatur kenaikan biaya sekolah swasta. "Ya, inginnya sih bisa seperti luar negeri dimana inflasi pendidikan sekitar 3 sampai 5 persen saja pertahun," tutupnya. 

Baca juga:

The Latest