Adanya Covid-19 sejak dua tahun terakhir membuat semua orang harus terkurung di dalam rumah dan membatasi segala interaksi secara langsung. Keadaan ini ternyata sangat mempengaruhi emosional, mental seseorang, terutama pada balita yang masih mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan, Ma.
Hingga akhirnya beberapa anak tiba-tiba berubah menjadi soosok yang pendiam, pemalu, sulit bergaul, takut, dan frustasi saat berada di luar rumah dan bertemu banyak orang.
Permasalahan ini terlihat jelas pada masa transisi Covid-19 seperti saat ini, ketika anak sudah kembali mulai bersekolah tatap muka.
Tentu saja hal seperti itu tidak boleh dibiarkan bergitu saja, Ma. Sebagai orangtua tentu saja Mama harus bertindak sesuatu agar si Kecil bisa kembali bersosialisasi di tempat umum.
Salah satu cara yang dapat dilakukan yakni dengan melakukan parenting kolaboratif, Ma.
Parenting kolaboratif merupakan pola asuh yang dilakukan secara bersama-sama oleh orang-orang yang ada di sekitar anak-anak. Mulai dari Mama, Papa, pengasuh, dan guru harus menciptakan hubungan yang positif untuk bersama-sama membantu anak pandai bersosialisasi kembali.
Dalam acara webinar "Kiat Keluarga Indonesia Optimalkan Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi" yang diselenggarakan oleh Danone Indonesia yang bertema, Cici Desri, Founder Joyful Parenting 101 membagikan beberapa tips parenting kolaboratif. Berikut ini Popmama.com telah merangkum informasinya untuk Mama, simak yuk!
