7 Pelajaran Mengasuh Anak Spesial dari Mama Lorent, Patut Ditiru!

Awalnya, Mama Lorent mengaku dirinya sempat merasa khawatir karena memiliki dua orang anak dengan kondisi bertolak belakang. Namun, seiring berjalannya waktu ia sudah mulai bisa menerimanya.

Salah satu hal yang sering dilakukan Lorent terhadap kedua anaknya adalah stimulasi. Demi tumbuh kembang kedua buah hatinya, ia rutin memberikan stimulasi lewat sebuah permainan.

Hal ini dilakukan agar perkembangan anak-anaknya bisa berjalan dengan baik.

“Kenapa harus stimulasi?
Supaya perkembangan bagus sesuai kurva, tubuh anak jadi seimbang perkembangannya lengkap. Kalau seimbang, anak jadi dijauhkan dari kondisi2 gangguan seperti gangguan sensory, gangguan oromotor, gangguan vestibular dan lainnya. Karena anak normal jika tidak di stimulasi bisa menjadi anak ADHD, dan sebaliknya,” tulis Lorent dalam akun Instagram @lorentluo.

Siapa di antara Mama yang memiliki anak terlalu aktif? Rasanya, pagi hingga malam energi anak tak kunjung habis ya, Ma.

Hal itu juga sering kali dirasakan Lorent. Untuk mengatasinya, Lorent akhirnya mengajak anaknya unuk melakukan sensory seeker alias mencari stimuli.

Melakukan kegiatan yang membutuhkan tenaga akan membantu anak meregulasi energi dalam dirinya. Serta, dapat pula melatih fokus dan disiplin.

Aktivitas sederhana yang bisa diterapkan ala Mama Lorent, yaitu:

• Vakum bantal sampai kempes
• Pompa kolam renang hingga terbentuk
• Pompa bola sampai selesai

Dengan aktivitas tersebut, maka kita bisa membantu mengontrol motorik, regulasi energi serta kognitif anak.

Mempunyai kedua anak berkebutuhan spesial membuat Lorent belajar untuk bisa lebih menerima keadaan. Ketika anak mulai tidak bisa diam ketika duduk, Lorent menganjurkan para orangtua untuk tidak memarahi si Kecil.

Pasalnya, hal itu bisa saja menjadi pertanda bahwa kebutuhan sang anak belum terpenuhi, sehingga membuat tubuhnya bereaksi dengan cara tidak bisa diam di tempat duduknya.

"Jadi kalau melihat anak yang kaya cacing kepanasan, jangan langsung diomelin ya, coba dulu dipenuhi kebutuhannya,” tulisnya.
 

Menjadi orangtua memang susah-susah gampang ya, Ma. Terkadang, para orangtua diuji kesabarannya dalam membesarkan anaknya. Selain harus ekstra sabar, Lorent juga belajar bahwa penting untuk mengerti kebutuhan anak-anaknya.

Lalu, kita juga perlu tahu cara menghadapi anak serta memahami konsep meregulasi emosi anak. Ketika kita memenuhi apa yang diinginkan anak, maka kita juga pasti dapat dengan mudah merawat si Kecil dengan baik.

“Ternyata semuanya itu berkesinambungan. Saat mereka indah, aku pun ikut indah. Saat mereka tenang dan fokus, aku pun ikut sabar. Jadi mereka nya dulu di bantu regulasi, dipenuhi kebutuhannya, diarahkan dengan baik,” tulis Lorent.

Di masa tubuh kembang kedua buah hatinya, Lorent menerapkan pengasuhan dengan cara memberikan kebebasan kepada Brandon maupun Bradley. Mereka bebas melakukan apa pun, namun dengan cara yang tetap terarah.

Contoh sederhananya, biarkan anak memilih makanan yang tersedia di kulkas. Kebebasan yang dilakukan ini membantu mengembangkan kemampuan anak dalam mengambil keputusan, kemandirian, serta kedisiplinan.

Memiliki anak yang punya kondisi spesial, membuat Lorent sering kali mendapat kata-kata kurang mengenakkan dari orang sekitar. Dibanding fokus pada komentar negatif, Lorent memilih untuk tetap mengasuh kedua anaknya dengan caranya sendiri.

Lorent berusaha membesarkan anak-anaknya dengan penuh kasih sayang, pengertian dan penuh pemikiran positif. Kesampingkan pikiran negatif dan fokus pada hal-hal yang baik saja.

“Fokus pada perasaan yang indah indah, karena keindahan dan kelembutan lah yang dibutuhkan anak untuk hidup penuh kedamaian hati,” tulis Lorent.

Awalnya, banyak kekhawatiran yang muncul di benak Lorent karena memiliki anak dengan kebutuhan spesial. Saking takutnya, ia akhirnya memutuskan untuk mengajak anak-anaknya melakukan screening demi mendapat jawaban dan solusi.

Betul saja, dari hasil pemeriksaan menunjukkan anaknya tidak bisa berperilaku sesuai tuntunan sosial, seperti suka memukul barang, tidak bisa diam, hingga tidak bisa fokus terhadap arahan.

Dari situ, Lorent mulai berusaha mempelajari apa yang sebaiknya dilakukan kepada anak-anaknya. Setelah belajar dan mencoba terapikan anak di rumah, Lorent bisa lebih memahami tentang kebutuhan anak.

Itu dia tujuh pelajaran mengasuh anak berkebutuhan spesial dari Mama Lorent. Bagi Mama yang sedang bersusah payah dengan kondisi anak spesial, jangan menyerah, ya! Kunci yang bisa dilakukan adalah mengerti dan memenuhi apa yang dibutuhkan anak.