Eric Feigl-Ding, seorang pakar epidemiologi dan ekonom kesehatan di China, menjadi salah satu yang pertama menggambarkan kondisi rumah sakit di Tiongkok yang penuh sesak.
Ia mengatakan rumah sakit anak di Beijing kewalahan menangani anak-anak yang sakit, dan banyak sekolah ditutup.
Michael Edward, seorang peneliti independen, mengindikasikan adanya dugaan penyembunyian wabah penyakit ini.
Edward mengungkapkan bahwa banyak rumah sakit di kota-kota seperti Beijing, Tianjin, Shanghai, Liaoning, dan lainnya mengalami kelebihan kapasitas di layanan rawat jalan maupun rawat inap.
Di akun media sosial nya, ia menuliskan, "Petugas layanan kesehatan mengungkapkan situasi yang mengingatkan kita pada pandemi COVID-19, dengan flu dan mikoplasma, semuanya terjadi pada waktu yang sama, sehingga menimbulkan kekhawatiran luas."
Diharapkan langkah-langkah yang diambil pemerintahan China dapat segera mengatasi wabah ini dan memberikan perlindungan kesehatan yang maksimal untuk masyarakat, khususnya anak-anak.