Si Kecil yang memiliki alergi terhadap susu dan alergi protein susu, maka mereka tidak boleh mengonsumsi yang mengandung susu. Gejala yang timbul dari alergi susu pada anak bisa berupa gejala ringan seperti gatal-gatal hingga gejala yang lebih parah seperti menggigil, muntah, diare, bahkan anafilaksis.
Untuk anak-anak yang memiliki alergi susu, mereka bisa tetap mendapatkan kandungan kalsium dan vitamin D dari makanan non-susu. Adapun yang lebih umum lagi dari pada alergi susu yaitu intoleransi laktosa, yang mana anak bisa mentoleransi beberapa produk susu.
Namun, jika berlebihan mengonsumsi susu atau produk susu yang terdapat kandungan laktosa yang sangat tinggi mereka akan mengalami gejala diare, sakit perut, mual dan kembung.
Berbeda dengan alergi susu, dimana tubuh anak akan bereaksi terhadap protein dalam susu walaupun jumlah yang sedikit, sedangkan anak yang memiliki intoleransi laktosa mereka tidak mempunyai cukup enzim yang diperlukan untuk mencerna laktosa.
Anak-anak dengan intoleransi laktosa umumnya bisa mentolerannsi beberapa produk susu atau makanan yang mengandung susu, walaupun jumlahnya tergantung masing-masing anak.
Contohnya, seorang anak mungkin hanya mengalamin gejala jika mereka mengonsumsi segelas susu atau sereal dengan susu, tetapi mungkin mereka akan baik-baik saja jika mereka memakan pizza dengan toping keju ataupun yogurt. Yogurt biasanya memiliki sedikit laktosa, karena dengan melalui proses fermentasi itu dapat menguranginya.
Itulah alasan betapa pentingnya susu bagi anak. Mama juga perlu mengetahui mengenai alergi susu serta kondisi intoleransi laktosa yang terjadi pada si Kecil.