Penyakit autoimun merupakan kondisi dimana tubuh salah mengira jaringan-jaringan sehat sebagai zat asing atau antigen. Kondisi ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh tidak mampu membedakan antara sel tubuh dan sel asing yang harus dilawan sehingga justru menyerang tubuh penderitanya.
Lantas sistem imun akan melepas protein bernama autoantibodi guna menyerang sel-sel sehat tersebut. Idealnya, sistem imun menghancurkan mikroorganisme (bakteri, virus, dan kuman) yang masuk ke dalam tubuh agar tidak terjadi infeksi seperti virus dan bakteri agar tidak mencegah infeksi dalam tubuh.
Semua orang berpotensi mengidap penyakit autoimun ini, mulai dari orang dewasa hingga kalangan anak-anak. Gangguan autoimun bisa saja hanya menyerang satu organ saja. Namun, ada juga yang memengaruhi seluruh tubuh.
Dikutip Medical News Today, sampai saat ini dokter belum memgetahui pasti apa penyebab sistem kekebalan tubuh. Meskipun demikian, terdapat beberapa faktor yang diduga kuat menjadi asal-muasal penyakit ini. Mulai dari keturunan (faktor riwayat keluarga), etnis tertentu, faktor lingkungan, penerapan diet yang salah, hingga gaya hidup tidak sehat (konsumsi makanan tinggi lemak, tinggi gula, dan makanan olahan).
Si Kecil yang mengalami autoimun biasanya memperlihatkan gejala, seperti kelelahan, ruam kulit, demam, kejang, rambut rontok, kesemutan, sulit berkonsentrasi, serta nyeri di bagian perut. Inilah penjelasan Popmama.com mengenai penyakit autoimun pada anak yang perlu Mama dan Papa tahu dan waspadai.
