Dilansir dari health.clevelandclinic.org, seorang psikolog anak Emily Mudd, PhD, merekomendasikan strategi berikut untuk membantu balita dalam mengurangi sifat agresifnya:
Tetap tenang
"Ketika seorang anak mengekspresikan banyak emosi, dan orangtua menghadapinya dengan lebih banyak emosi, itu dapat meningkatkan agresif anak," ujar Emily. Sebaliknya, cobalah mencontohkan regulasi emosional untuk anak Anda.
Jangan menyerah pada amukan atau perilaku agresif
Misalnya, anak mengamuk di pasar swalayan karena menginginkan makanan tertentu, jangan menyerah dan membelinya. Cara ini bermanfaat untuk menunjukkan pada anak bahwa hal yang dilakukannya yang tidak sopan.
Hargai perilaku baik anak
Hargai perilaku anak yang baik, bahkan ketika anak tidak melakukan sesuatu yang tidak biasa. Misalnya saat waktu makan malam anak sangat tenang dan tidak menolak makanan, katakan pada anak seperti "Mama sangat suka sikapmu saat makan malam."
Camilan dan hadiah tidak diperlukan, karena pengakuan dan pujian memiliki kekuatan tersendiri.
Bantu anak belajar mengekspresikan diri mereka dengan menyebut emosi
Misalnya, Mama mungkin berkata "Mama tahu kamu benar-benar marah sekarang." Ini membantu anak untuk memvalidasi apa yang anak Anda rasakan dan mendorong ekspresi secara verbal, bukan fisik.
Ketahui pola anak dan identifikasi pemicunya
Apakah tantrum terjadi setiap pagi sebelum sekolah? Berusahalah menyusun rutinitas pagi anak. Bagi tugas menjadi beberapa langkah sederhana, dan berikan peringatan waktu, seperti "Kita berangkat dalam 10 menit".
Tetapkan tujuan, seperti tiba di sekolah tepat waktu pada empat hari dari lima hari sekolah. Kemudian beri hadiah kepada anak ketika ia memenuhi tujuan tersebut.
Temukan imbalan yang sesuai
Jangan fokus pada tujuan finansial atau materi. Sebagai gantinya, cobalah hadiah seperti setengah jam waktu khusus bermain bersama Mama dan Papa, pilih camilan yang dimakan keluarga untuk makan malam, atau pilih film apa yang ditonton keluarga untuk jam "bioskop" di malam hari.
Jika si Kecil kesulitan untuk mengendalikan diri, memasukkan strategi-strategi ini ke dalam pengasuhan Mama akan membantu Mama dalam mengendalikan perilaku tersebut.
Namun, jika situasinya tampak tidak terkendali, ingatlah bahwa Mama bukan satu-satunya yang bergumul dengan perilaku anak. Psikolog anak dapat Mama memecahkan masalah emosional dan perilaku anak yang agresif. Semoga informasinya bermanfaat, Ma!