Kekerasan terhadap anak dapat terjadi dalam beberapa keadaan. Berikut adalah beberapa skenario di mana seorang anak dapat menjadi korban:
- kekerasan dalam rumah tangga,
Anak-anak merupakan bagian dari keluarga sehingga apabila ada kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh orangtua, anak sangat rentan menjadi korban. Baik kekerasan secara fisik, emosional, atau bahkan seksual.
Ketergantungan terhadap penyalahgunaan alkohol dan narkoba adalah salah satu penyebab utama pelecehan dan penganiayaan anak yang mencakup pelecehan fisik dan pengabaian yang disengaja. Orangtua yang menyalahgunakan alkohol dan narkoba ini biasanya lebih mungkin melakukan kekerasan pada anak-anak berusia 5 tahun ke bawah.
Penyakit mental, seperti depresi atau penyakit pikiran lainnya dapat menjadi penyebab utama orangtua tidak bisa mengasuh anak dengan baik sehingga rentan terjadi kekerasan. Hal ini karena biasanya seorang Mama atau Papa dengan kondisi psikologis tidak stabil bisa menyakiti atau menganiaya anak-anak.
Sebagian besar orangtua secara alami berbakat saat merawat anak-anak mereka, tetapi hanya sedikit yang mungkin dapat mengelola kebutuhan fisik dan emosional mereka secara memadai. Banyak Mama dan Papa sering menyamakan atau mendisiplinkan anak-anak dengan kekerasan.
- stres dan kurangnya dukungan
Banyak anak menghadapi penganiayaan atau kekerasan secara psikologis ketika pengasuh atau orangtua mereka sedang stres. Oangtua yang sedang menghadapi situasi penuh tekanan biasanya merasa sulit untuk berurusan dengan kebutuhan emosional anak. Penyebab stres ini beragam, seperti perceraian, masalah hubungan, masalah keuangan, dan masalah terkait pekerjaan.