Setiap orangtua tentu menginginkan anaknya untuk tetap sehat. Namun, tak jarang anak-anak mengalami demam tinggi yang membuat anak menjadi lebih mudah rewel karena kondisi tubuhnya yang tidak fit.
Demam chikungunya dan demam berdarah dengue (DBD) seringkali dikaitkan ketika anak mulai alami gejala demam yang tak kunjung turun. Penyakit yang disebabkan oleh inveksi virus gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini memang kerap terjadi di daerah tropis, seperti halnya di Indonesia.
Baik demam chikungunya atau DBD, keduanya memang memiliki kemiripan yang sama pada tahap awal, tak jarang banyak yang salah diagnosis dalam pengobatannya.
Untuk mengetahui perbedaannya, berikut pembahasan mengenai demam chikungunya dan DBD yang sudah Popmama.com rangkum dari berbagai sumber.
