Faktanya, semakin sering anak terlibat dan mampu melabeli emosinya dengan baik, mereka terbukti lebih baik dalam mengekspresikan empati terhadap orang-orang di sekitarnya. Oleh karena itu, berikan kesempatan anak mengekspresikan rasa kesal, marah dan sedihnya agar ia terasah merasakan emosi dalam dirinya dan bisa mendeskripsikannya.
Perasaan seperti rasa malu, memang lebih kompleks diungkapkan bagi anak usia empat tahun. Untuk meningkatkan kemampuan emosionalnya, tuntun ia melalui kata-kata yang sesuai dengan apa yang dirasakannya. "Mama tahu, jatuh di depan teman-teman pasti rasanya sakit dan malu."
Terima dan tanggapi dengan baik segala perasaan yang diungkapkan anak pada orangtua. Hal ini penting, karena di masa depan kelak saat ia semakin dewasa, ia akan merasa nyaman membagi apa yang dirasakannya pada orangtuanya sendiri. Tentunya Mama dan Papa tidak ingin anak tumbuh dengan menyimpan perasaan takut dan tidak jujur bukan?
Latih anak melihat kondisi yang berbeda di sekitarnya. Misalnya dengan mengajaknya saat mengantarkan makanan untuk tetangga lansia yang sakit. Kemudian tanyakan bagaimana perasaannya melihat kondisi orang lan tersebut.