Tahukah Mama? Risiko keracunan makanan lebih tinggi pada anak balita karena sistem pencernaan dan kekebalan tubuh mereka belum berfungsi maksimal.
Ada banyak hal yang dapat menyebabkannya, seperti makanan mentah, makanan yang tidak diolah dengan baik, ataupun makanan yang tidak terjaga kebersihannya.
Umumnya, keracunan terjadi karena di dalam makanan tersebut terdapat bakteri E. Coli, Salmonella, atau Listeria.
Gejala keracunan makanan sendiri meliputi diare, dehidrasi, demam, muntah, hingga keberadaan darah pada feses anak.
Namun, tetap tenang ketika mendapati gejala-gejala tersebut pada anak ya, Ma. Kepanikan hanya akan memperburuk situasi.
Berikut Popmama.com telah merangkum pertolongan pertama keracunan makanan pada anak yang bisa Mama berikan.
