Ciri-ciri penyakit polio yang paling sering dijumpai adalah kerusakan sistem saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan (lumpuh layu), kemudian pada kasus yang lebih parah bisa menyebabkan kesulitan bernapas atau bahkan kematian. Sayangnya, beberapa orangtua masih belum tahu banyak mengenai ciri-ciri apabila anak terkena polio.
Polio juga menyebabkan kerusakan saraf tubuh yang membuat pertumbuhan tubuh anak menjadi asimetris. Sehingga cenderung menimbulkan gangguan bentuk tubuh.
Ciri-ciri penyakit polio dibagi menjadi tiga kategori, yakni:
1. Poliomyelitis Abortif
Poliomyelitis Abortif adalah infeksi polio ringan dan tidak menimbulkan kelumpuhan. Ciri-ciri jika anak mengalami polio ini adalah sebagai berikut:
- Demam hingga 39,4 derajat Celcius
- Nafsu makan berkurang
- Mual atau muntah
- Sakit tenggorokan
- Tidak enak badan
- Sembelit
- Nyeri perut
2. Poliomyelitis Nonparalytic
Poliomyelitis Nonparalytic masuk dalam kategori penyakit polio ringan dan tidak menyebabkan kelumpuhan. Gejala umumnya tidak berlangsung lama. Ciri-ciri jika anak mengalami polio ini adalah sebagai berikut:
- Nyeri otot di leher, batang tubuh, lengan, dan kaki
- Kekakuan di leher dan di sepanjang tulang belakang
- Peradangan selaput otak
3. Poliomyelitis Paralytic
Poliomyelitis Paralytic adalah jenis infeksi polio yang mempunyai gejala seperti polio non paralitik dan abortif. Ciri-ciri jika anak mengalami jenis polio ini adalah sebagai berikut:
- Kelemahan otot di seluruh tubuh
- Sembelit parah
- Kelumpuhan di kandung kemih
- Pengecilan otot
- Pernapasan melemah
- Batuk lemah
- Suara serak
- Kesulitan menelan
- Kelumpuhan otot yang mungkin permanen
- Ngiler
- Mudah kesal dan marah