Setiap orangtua tentu menginginkan anaknya tumbuh tinggi dan sehat. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah, bisakah tinggi badan anak mencapai potensi maksimalnya?
Dikutip dari akun @belajarjadimommy milik dr. Jennifer Christy, ia menyebut prediksi tinggi anak Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yakni Rayyanza bisa 180 cm maksimal.
Tidak hanya Rayyanza, orangtua juga bisa memprediksi tinggi badan anak kelak saat dewasa. Namun, orangtua perlu melakukan beberapa cara agar pertumbuhan si Kecil optima.
Faktor genetik memang memainkan peran penting, tetapi tentunya didukung dengan pola makan, aktivitas fisik, serta kualitas tidur juga bisa menentukan seberapa tinggi anak bisa tumbuh.
Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai cara memaksimalkan tinggi badan anak saat dewasa, Rayyanza bisa 180 cm kelak!
Cara menghitung dan memprediksi tinggi badan anak saat dewasa
Freepik/jcomp
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tinggi badan anak saat dewasa bisa dilakukan dengan menggunakan rumus yang mempertimbangkan tinggi badan orangtua.
Meskipun hasilnya bukan angka pasti, rumus ini memberikan perkiraan berdasarkan faktor genetik. Berikut adalah cara menghitungnya:
Untuk anak laki-laki: (Tinggi Ayah + Tinggi Ibu + 13 cm) ÷ 2
Untuk anak perempuan: (Tinggi Ayah + Tinggi Ibu - 13 cm) ÷ 2
Setelah menggunakan rumus ini, hasilnya bisa memiliki variasi sekitar ± 8,5 cm. Ini berarti, faktor-faktor lain seperti nutrisi, aktivitas fisik, dan pola tidur juga bisa mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan anak.
Contoh perhitungan: Seorang anak laki-laki memiliki ayah dengan tinggi 175 cm dan ibu dengan tinggi 165 cm, maka prediksi tinggi badan anak laki-laki saat dewasa adalah (175 + 165 + 13) ÷ 2 = 176,5 cm
Anak laki-laki tersebut kemungkinan akan memiliki tinggi sekitar 176,5 cm, dengan variasi ± 8,5 cm.
Editors' Pick
Cara memaksimalkan tinggi anak saat dewasa kelak
1. Memberikan protein hewani setiap hari
Freepik/Freepik
Protein hewani mengandung asam amino esensial yang lebih lengkap dan bioavailable (mudah diserap tubuh) dibandingkan protein nabati. Zat gizi ini dibutuhkan untuk proses pembentukan sel, perbaikan jaringan, serta mendukung pertumbuhan tulang yang optimal.
Sumber protein hewani seperti daging, ikan, telur, dan susu juga kaya akan nutrisi penting lainnya seperti kalsium, vitamin D, dan zat besi, yang mendukung kesehatan tulang dan pertumbuhan tinggi anak.
"Kasih protein hewani setiap hari," jelas dr. Jennifer Christy.
Sesuai dengan jurnal dari The American Journal of Clinical Nutrition (2019) menunjukkan bahwa asupan protein hewani yang lebih tinggi selama masa pertumbuhan, terutama di masa anak-anak dan remaja, berkorelasi dengan peningkatan tinggi badan yang lebih baik.
Senada dengan jurnal dari Frontiers in Endocrinology (2021) juga menegaskan bahwa anak-anak yang menerima asupan protein hewani secara cukup memiliki kecenderungan untuk mencapai potensi pertumbuhan tinggi yang optimal.
2. Tidur anak harus cukup, punya jadwal tertentu
Pexels/Ketut Subiyanto
Hormon pertumbuhan, atau growth hormone (GH), berperan penting dalam memperpanjang tulang dan membentuk jaringan tubuh. Hormon ini diproduksi dan dilepaskan oleh kelenjar pituitari, terutama selama fase tidur yang dalam, khususnya pada deep sleep atau slow-wave sleep (SWS).
"Kedua, tidurnya yang cukup. Ada jadwal untuk tidur siang dan waktu tidur malam. Anak harus tidur nyenyak jadi nggak kebangun-bangun. Dia akan masuk kedalam fase deep sleep, jadi boleh matikan lampu jika sedang tidur. Sebisa mungkin tidak ada suara berisik di sekitarnya," jelas dr. Jennifer.
Penelitian dalam jurnal Sleep Medicine Reviews (2019) menekankan pentingnya pola tidur yang baik untuk pertumbuhan anak. Anak-anak usia 6-12 tahun disarankan tidur antara 9-12 jam per malam, dan anak remaja usia 13-18 tahun sebaiknya tidur 8-10 jam.
Kurangnya tidur atau terganggunya kualitas tidur dapat menurunkan produksi hormon pertumbuhan, sehingga berpotensi menghambat pertumbuhan tulang dan tinggi badan anak.
3. Olahraga agar tinggi anak semakin maksimal
Pexels/Lukas
Olahraga meningkatkan aliran darah dan oksigen ke tulang, merangsang produksi hormon pertumbuhan (growth hormone) serta memperkuat otot dan tulang.
Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Sports Science and Medicine (2020) menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang teratur, terutama selama masa pertumbuhan, berkontribusi signifikan pada peningkatan tinggi badan anak.
"Kalau anaknya sudah gedean bisa diajak olahraga. Olahraga yang meningkatkan tinggi anak bisa basket ataupun renang," pungkas dr. Jennifer Christy.
Studi lain yang dipublikasikan di International Journal of Pediatric Endocrinology (2018), menekankan bahwa anak-anak yang melakukan olahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi secara teratur cenderung memiliki postur tubuh yang lebih baik dan peningkatan tinggi badan yang lebih optimal dibandingkan anak-anak yang tidak aktif secara fisik.
Itulah tadi cara memaksimalkan tinggi badan anak saat dewasa. Semoga menjadi tambahan informasi untuk orangtua bisa memaksimalkan tinggi badan anak kelak!