Saat menginginkan sesuatu, terkadang si Kecil menunjukan sifat impulsif. Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk selalu memberikan pengertian untuk meredam keinginannya tersebut. Psikolog sekaligus penulis Michele Borba mengatakan bahwa setiap harinya banyak momen kecil yang bisa membantu anak untuk belajar mengontrol keinginannya.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat Mama lakukan:
Beri Contoh ke Anak Kalau Mama Juga Menunda Keinginan
Anak belajar banyak dari apa yang mereka lihat, terutama dari perilaku orangtuanya. Jika Mama bisa memberikan contoh dalam menunda keinginan, anak pun akan lebih mudah memahami pentingnya pengendalian diri.
Misalnya, jika Mama menginginkan sesuatu seperti membeli pakaian baru, tetapi memilih menunda karena alasan tertentu, ceritakan hal tersebut kepada anak. Jelaskan bahwa menunda sesuatu sering kali penting untuk hal yang lebih prioritas. Dengan melihat bahwa orang dewasa juga memiliki kontrol diri, anak akan lebih termotivasi untuk mengikuti.
Ajarkan Konsep Skala Prioritas
Anak-anak perlu diajarkan bahwa tidak semua keinginan harus segera dipenuhi. Ajarkan mereka konsep skala prioritas, yaitu membedakan antara keinginan yang penting, mendesak, atau sekadar keinginan sesaat.
Sebagai contoh, ketika anak ingin membeli mainan baru, tanyakan apakah mainan tersebut benar-benar dibutuhkan atau hanya keinginan sesaat karena melihat teman memiliki barang serupa. Dengan belajar menyusun prioritas, anak akan lebih bijak dalam meminta sesuatu.
Beri Aturan yang Pasti, dan Selalu Tegaskan Aturan Tersebut
Aturan yang konsisten membantu anak memahami batasan dan memberikan rasa aman. Jika anak memiliki keinginan impulsif, seperti meminta sesuatu di luar rencana, tetapkan aturan yang jelas dan tegaskan setiap kali situasi serupa terjadi. Misalnya, jika ada aturan bahwa mainan hanya boleh dibeli satu kali dalam sebulan, Mama harus konsisten menerapkannya.
Ketika anak meminta sesuatu di luar jadwal tersebut, beri pengertian dengan tenang bahwa ada aturan yang harus diikuti. Konsistensi dalam menegakkan aturan akan membantu anak memahami bahwa ada struktur dalam hidup mereka, yang bisa membantu mengendalikan dorongan impulsif.
Ajarkan Anak Selalu Bersyukur
Mengajarkan rasa syukur kepada anak adalah langkah penting untuk mengurangi keinginan impulsif. Anak yang terbiasa bersyukur cenderung lebih menghargai apa yang sudah mereka miliki, sehingga keinginan untuk memiliki hal-hal baru akan lebih terkontrol.
Latih anak untuk mengenali hal-hal kecil yang bisa disyukuri, seperti mainan yang sudah mereka miliki atau pengalaman bermain bersama teman. Mama juga bisa membuat rutinitas harian, seperti meminta anak menyebutkan tiga hal yang mereka syukuri sebelum tidur. Dengan menumbuhkan rasa syukur, anak akan lebih memahami bahwa kebahagiaan tidak selalu berasal dari memenuhi keinginan sesaatnya saja.
Itulah informasi tentang sampai kapan orangtua harus menuruti kemauan anaknya? Meredam keinginan impulsif pada anak membutuhkan kesabaran dan konsistensi dari orangtua. Dengan memberikan contoh yang baik, mengajarkan konsep skala prioritas, menetapkan aturan yang jelas, dan menanamkan rasa syukur, anak akan belajar untuk mengendalikan dirinya dan menjadi lebih bijak dalam menghadapi keinginan.