Balita 4 Tahun Hilang Misterius Beserta Organ Tubuh dan Organ Vitalnya

Kelurga korban mencurigai bahwa sang Anak menjadi korban human trafficking, benarkah?

17 Desember 2019

Balita 4 Tahun Hilang Misterius Beserta Organ Tubuh Organ Vitalnya
jabar.idntimes.com

Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan hilangnya seorang balita secara misterius di Samarinda, Kalimantan Timur.

Setelah 16 hari berlalu, jenazah balita tersebut ditemukan dalam keadaan tidak utuh dan mengenaskan. Hingga kini, pihak kepolisian menduga bahwa balita tersebut meninggal akibat dimangsa oleh binatang buas.

Namun, dibalik dugaan tersebut, tersirat jalan cerita yang janggal. Pasalnya, korban yang ditemukan pertama kali oleh Ika (30), tewas dengan organ tubuh dan organ vital yang hilang.

Dari baju bertuliskan 'Monas' yang masih melekat di tubuh korban, keluarga pun meyakini bahwa mayat tersebut adalah anak mereka. 

Kronologis Hilangnya Balita 4 Tahun, Yusuf Ahmad Gazali

Kronologis Hilang Balita 4 Tahun, Yusuf Ahmad Gazali
jabar.idntimes.com

Kisah hilangnya bocah 4 tahun, Yusuf Ahmad Gazali bermula saat dititipkan di sebuah tempat penitipan anak (day care).

Di rumah penitipan itu ada plang bertulis Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Menurut orangtuanya, Yusuf mengalami terlambat bicara. Informasi yang beredar menyebut bahwa Yusuf mengalami autisme.

Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya benar, karena tidak pernah ada afirmasi dari dokter yang mengatakan demikian.

Pada satu hari, setelah dua pekan dititipkan di tempat itu, Yusuf merajuk tak mau ditinggal sang Papa. Biasanya ia senang berada day care bersama teman-teman lainnya, namun hari itu berbeda.

Ia menangis, tak mau lepas dari pelukan Papanya saat diantar menggunakan sepeda motor persis di depan pintu PAUD.

Bambang, Papa Yusuf, tak pernah menyangka bahwa hari itu adalah hari terakhir ia bertemu dengan anak lelaki satu-satunya.

Baru beberapa jam meninggalkan PAUD, Bambang mendapat kabar bahwa anaknya hilang secara misterius.

Tak ada satu pun guru yang melihat, padahal ada 9 guru di sana. Bersama seorang pamannya, Bambang meluncur ke tempat PAUD.

Di sana ia mendapat informasi dari seorang guru bahwa Yusuf dijemput oleh seseorang menggunakan sepeda motor.

Menurut informasi yang beredar, sang Penjemput tidak sendirian, ia membonceng sepeda motor yang dikemudikannya bersama seorang perempuan dan satu anak lain di motor.

Guru yang memberikan informasi padanya mendapat kabar tersebut dari seorang nenek yang tinggal bertetangga dengan tempat PAUD.

Namun, keterangan nenek tak bisa dijadikan rujukan polisi. Menurut keterangan Polresta Samarinda, si Nenek tak bisa memberikan keterangan yang jelas saat diperiksa polisi.

Setelah 16 hari berlalu, Yusuf akhirnya ditemukan tak bernyawa sejauh 4,5 kilometer dari lokasi PAUD. Sebagian anggota tubuhnya hilang, diantaranya kepala dan leher.

Ada pula yang juga menyita perhatian, seluruh organ dalamnya lenyap, mulai dari jantung, hati, empedu, ginjal, bahkan alat vitalnya.

Namun anehnya, baju dalam yang ia kenakan masih utuh, tak ada robekan dan juga tak ada bercak darah setitik pun.

Hasil penyelidikan forensik mendapatkan, ada sisik binatang buas di tubuh Yusuf. Polisi menduga, Yusuf dimangsa binatang buas setelah hanyut di parit dekat PAUD.

Meski begitu, hingga kini Polisi masih terus menyelidiki kasus tersebut. Kasatreskrim Polresta Samarinda, AKP Damus Asa mengatakan bahwa kasus ini memang janggal dan hasil penyelidikan masih bersifat sementara.

Walaupun terbilang janggal, Damus belum bisa menyimpulkan secara pasti penyebab kematian bocah Yusuf, termasuk soal dugaan penculikan untuk pencurian organ tubuh.

Mengetahui adanya kasus misterius tersebut, sebagai orangtua, sebaiknya Mama dan Papa selalu waspada akan segala hal, apalagi terkait dengan keselamatan anak.

Mengingat bahwa Indonesia masih 'darurat' human trafficking atau perdagangan manusia dalam bentuk eksploitasi maupun penjualan organ tubuh, maka sebaiknya orangtua tak boleh lengah sedikit pun.

Dilansir dari Tip Hero, National Center for Missing and Exploited Children (NCMEC) memberikan cara mudah bagi orangtua untuk mengenali penculik anak di lingkungan sekitar.

Untuk lebih jelasnya, berikut Popmama.com telah merangkum 5 modus penculikan anak.

1. Mengiming-imingi anak dengan hal menarik

1. Mengiming-imingi anak hal menarik
Pexels/Rawpixel.com

Anak-anak mudah percaya, bahkan terhadap orang asing. Dan para penculik tahu hal itu. Itu sebabnya, orang yang berniat jahat pada anak-anak kerap kali tampak begitu baik dengan menawarkan permen, mainan, atau sesuatu yang lain yang disukai anak-anak.

Mereka melakukan penyuapan dengan tujuan agar anak mau pergi bersama mereka. Lihatlah bahasa tubuh anak-anak.

Jika anak tampak tak nyaman saat ada orang dewasa yang menawarkan sesuatu kepada mereka, maka orangtua patut curiga.

Editors' Pick

2. Anak diajak main oleh anak yang tidak dikenal

2. Anak diajak main oleh anak tidak dikenal
Freepik/free photo

Orangtua biasanya mengasosiasikan penculik sebagai orang dewasa, tetapi kadang para penculik itu menggunakan anak-anak lain untuk membantu mereka dalam aksinya.

Si Penculik bisa saja meminta seorang anak untuk mengajak anak yang menjadi targetnya ke taman bermain.

Jadi, jangan berbaik sangka dulu ketika ada seorang anak tiba-tiba mengajak anak bermain. Tanyakan pada si Kecil apakah ia mengenal anak baru yang mengajaknya bermain itu ataukah tidak.

3. Orang dewasa meminta bantuan anak

3. Orang dewasa meminta bantuan anak
parenting.firstcry.com

Pernah dengar kan, seorang anak diculik dengan modus si Penculik meminta bantuan anak, misal untuk mencari anjingnya yang hilang.

Kemungkinannya hanya ada satu, ini bisa jadi indikasi penculikan. Pikirkan saja, jika orang dewasa membutuhkan bantuan, ia tentu tidak akan memintanya pada seorang anak.

4. Anak menangis hingga meraung-raung

4. Anak menangis hingga meraung-raung
Freepik/zilvergolf

Tidak semua orangtua akan merespons anak-anak yang berteriak dan menangis. Mereka bahkan kerap mendiamkannya.

Tapi, gunakanlah feeling orangtua dalam hal ini. Anak yang menangis sambil berusaha untuk mengungkapkan sesuatu yang terpendam tentu bukanlah pertanda yang baik.

5. Orang asing yang mengaku sebagai keluarga

5. Orang asing mengaku sebagai keluarga
Freepik/free photo

Salah satu cara paling umum yang dilakukan penculik anak adalah dengan mengaku kalau mereka adalah teman keluarga si Anak.

Penculik mungkin akan berbohong pada anak, dengan mengatakan bahwa ia adalah teman dari Mama si Anak atau bahwa Papa si Anak berada di rumah sakit dan ia ditugaskan untuk menjemputnya.

Nah, itulah beberapa informasi penting terkait berita heboh hilangnya balita 4 tahun secara misterius di Samarinda.

Semoga kasus yang dialami oleh korban dan keluarga dapat segera terungkap dan semoga tak ada lagi korban yang berjatuhan dengan kasus yang sama.

Baca juga:

The Latest