10 Cara Mendidik Anak Usia Dini agar Tumbuh Kembangnya Optimal

Sudahkah menerapkan 10 cara berikut, Ma?

13 Mei 2019

10 Cara Mendidik Anak Usia Dini agar Tumbuh Kembang Optimal
Shutterstock/polkadot_photo

Di usia 4 sampai 5 tahun, si Kecil masih akan menunjukkan karakteristik anak usia dini antara lain bersikap aktif, senang mengeksplorasi sekitarnya dan mulai belajar mengembangkan kesadaran dirinya.

Pada tahap ini, sesekali anak masih akan terlihat seperti sulit diatur dan tidak jarang membuat orangtuanya frustrasi.

Oleh karena itu, sebagai orangtua, Mama harus tahu bagaimana cara mendidiknya dengan baik sesuai dengan usianya saat ini.

Nah, agar tumbuh kembangnya lebih optimal, berikut Popmama.com telah merangkum 10 cara yang dapat Mama terapkan dalam mendidik anak usia dini.

1. Memberikan kasih sayang yang cukup

1. Memberikan kasih sayang cukup
Shutterstock/comzeal images

Hal pertama yang harus diperhatikan tentulah mengutamakan kasih sayang dalam mendidik anak. Cara mendidik anak yang tepat yaitu dengan penuh kasih sayang, bukan ajaran yang otoriter.

Mendidik anak dengan sistem otoriter dan tanpa porsi kasih sayang yang sesuai bisa menjadi penyebab anak melawan orangtua suatu saat kelak.

Bukan hanya dengan perlakuan, mengekspresikan rasa kasih sayang Mama pada si Kecil juga harus dilakukan secara langsung, misalnya dengan sesimpel mengucapkan 'I love you' sebelum ia pergi tidur.

Selain dari Mama, Papa juga harus turut andil dalam memberikan kasih sayang pada si Kecil.

2. Mengajaknya bermain

2. Mengajak bermain
Shutterstock/Art_Photo

Anak akan lebih mudah menyerap segala hal jika dilakukan sambil bermain.

Oleh karena itu jika orangtua ingin mengajarkan sesuatu hal kepada anak, usahakan mengajarkannya melalui permainan kreatif yang akan membuat anak bersemangat untuk belajar.

Misalnya, cara mengajarkan anak membaca bisa dilakukan melalui permainan dengan menggunakan kartu yang mempunyai gambar-gambar lucu.

Mama juga dapat mengasah kreativitas anak sekaligus mengajarkannya membaca dengan cara mendongeng, usahakan agar setidaknya ia menyerap kosa kata baru di dalam buku yang Mama bacakan.

3. Selalu memberikannya pujian

3. Selalu memberikan pujian
Shutterstock/DUSITARA STOCKER

Ketika anak melakukan sesuatu yang baik atau mencapai suatu kemajuan, sebagai orangtua kita tidak boleh pelit memberikan pujian.

Gunanya memuji adalah supaya anak mendapatkan rasa percaya diri bahwa ia memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu hal dengan baik.

Kelak ini akan menjadi motivasi yang besar bagi anak untuk mau mencoba hal-hal yang baru.

4. Mulailah ajarkan tentang agama

4. Mulailah ajarkan tentang agama
Shutterstock/GogaTao

Pendidikan agama dalam keluarga merupakan hal yang sangat penting dan menjadi bagian dari pendidikan karakter anak. Dengan pendidikan yang baik di rumah, karekter anak pun bisa berkembang ke arah yang positif.

Salah satu caranya yaitu dengan memberikan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianut oleh keluarga. Pemahaman agama yang cukup dapat menjadi benteng moral bagi anak seumur hidupnya.

Selain itu, Mama dan Papa juga harus terus menunjukan padanya mengenai pentingnya berbuat baik terhadap sesama. Berilah ia contoh perbuatan-perbuatan yang baik agar ia bisa menjadikan orangtuanya sebagai panutan.

Cara menjadi orangtua yang baik bagi anak adalah dengan menjadikan diri sendiri contoh yang baik pula dan bisa ditiru kebaikannya oleh anak.

Misalnya, Mama bisa memberi contoh kepada anak tentang pentingnya menolong orang lain, bersikap ramah, tidak pelit, dan lain sebagainya.

Editors' Pick

5. Gunakan kalimat positif

5. Gunakan kalimat positif
Shutterstock/szefei

Bila ingin menegaskan kewajiban dan tanggung jawab anak di rumah, cobalah hindari pemakaian kata jangan ketika melarangnya untuk melakukan sesuatu.

Sebaiknya gunakan kalimat yang menganjurkan dan bukan kalimat suruhan.

Misalnya ketika ingin anak membereskan mainannya, orangtua bisa mengatakan 'Mama lebih suka jika kamu mau membereskan mainanmu setelah dipakai' daripada 'Ayo bereskan sekarang!'.

Tak hanya penggunaan kalimat positif, Mama juga harus berbicara dengan intonasi yang lembut pada si Kecil.

Walaupun anak di usia 4-5 tahun memang masih akan menguras kesabaran orangtua, namun berbicara dengan lembut haruslah diusahakan.

Jangan sampai memarahi atau membentak anak dengan suara keras. Cara menegur anak yang efektif adalah dengan berbicara lembut dan pelan.

6. Beri anak bekal untuk menang

6. Beri anak bekal menang
Shutterstock/worawit_j

Usia 4-5 tahun adalah saat-saat di mana anak banyak melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya. Berarti ini juga merupakan saat yang tepat untuk mengajarkan hal-hal baru yang belum diketahuinya.

Cara mendidik anak perempuan dan cara mendidik anak laki-laki yang benar yaitu dengan memberikan dukungan orangtua kepada anak selama itu adalah hal yang baik dan memberikan bekal untuk menang.

Namun dukungan nggak sebatas hadir dalam setiap aktivitas si Kecil. Mama juga bisa memberi dukungan baik dari luar maupun dari dalam. Cara mendukung dari dalam yang paling tepat adalah memberikan stimulasi dan nutrisi untuk optimalkan tumbuh kembang si Kecil. 

Untuk mempersiapkan bekal untuk menang, Mama bisa percayakan pada Nutrilon Royal. Kenapa Nutrilon Royal? Karena nutrisi tepat dari Nutrilon Royal, Mama bisa optimalkan daya tahan tubuh dan daya tangkap si Kecil hingga bisa terasah secara optimal.

Kandungan FOS:GOS, DHA & Omega dalam Nutrilon Royal juga lebih tinggi untuk mengoptimalkan perlindungan daya tahan tubuh dan daya tangkap si Kecil. Dilengkapi 9 Vitamin dan 12 Minerals untuk dukung perkembangan optimal. Selain nutrisi, lengkapi juga dengan stimulasi agar si Kecil memiliki 8 Ready to Win skills dan ia siap untuk menang! cek di sini untuk cari tau cara optimalkan 8 ready to win skills si kecil

Oh iya, Mama juga bisa bergabung ke Nutriclub untuk mencari tahu lebih lengkap mengenai tumbuh kembang si Kecil langsung dari expert-nya. Ada 24/7 Expert Advisor, loyalty program dengan jutaan hadiah menarik, dan lebih dari >1000 materi parenting ter-update disiapkan oleh para ahli lho. Tim Ahli dari Nutricia akan dengan senang hati menjawab pertanyaan-pertanyaan yang pasti mengisi pikiran kebanyakan para Mama. Yuk ikutan Nutriclub Ma!

7. Beri contoh yang baik untuk anak

7. Beri contoh baik anak
Shutterstock/polkadot_photo

Peran orangtua dalam mendidik anak adalah sebagai panutan dan contoh perilaku bagi sang Anak. Dengan begitu, anak pun akan menetapkan standar perilaku bagi dirinya sendiri dengan mengamati orangtuanya.

Oleh karena itu, orangtua harus selalu memperlihatkan perilaku yang baik di depan anak, misalnya dalam hal sopan santun, kebersihan diri, giat beribadah, rajin bekerja dan lain-lain.

8. Jangan menanamkan hal negatif

8. Jangan menanamkan hal negatif
Shutterstock/takasu

Hal negatif pertama yang tidak boleh ditanamkan pada anak adalah menakutinya. Bila anak sedang sulit diberi tahu, usahakan jangan mencoba membuatnya menurut dengan menakut-nakuti anak.

Misalnya menakuti dengan menggunakan hantu, setan dan semacamnya yang tidak sesuai fakta. Anak bisa jadi akan merasa trauma karena sering ditakuti, bahkan bisa saja ia jadi takut mencoba hal-hal baru kelak karena ketakutan. 

Selain itu, orangtua juga dilarang untuk mengajarkan anak berbohong. Bagi seorang anak kecil yang masih polos, kata-kata orangtua adalah sesuatu yang ia pegang teguh.

Karena itu, jangan pernah berbohong pada anak sebisa mungkin. Katakan segala sesuatunya sesuai fakta, tentu saja disesuaikan dengan bahasa yang bisa dimengerti anak.

Jika anak bertanya tentang hal yang belum pantas diketahuinya, katakan saja bahwa Mama akan mencari jawabannya terlebih dahulu dan jika sudah waktunya, ia akan diberi tahu. 

Terakhir, jangan pernah mengancamnya. Seringkali orangtua menganggap bahwa cara mengatasi anak nakal adalah dengan memberi ancaman agar ia mau menurut.

Tidak, hindari memberi ancaman kepada anak!

Di usia 4-5 tahun, anak sudah mulai mengembangkan pola berpikir yang kritis. Ancaman bisa mengakibatkan anak takut untuk mencoba, atau justru hanya membuatnya akan mau menurut jika diberi ancaman.

Jika itu yang terjadi, orangtua akan semakin sulit membuat anak menurut. Sebaiknya ajarkan anak konsekuensi dari setiap perbuatannya.

Misalnya, jika tidak mau mandi, maka waktu bermainnya di luar akan dibatasi selama sehari.

9. Biasakan bersikap terbuka dengan anak

9. Biasakan bersikap terbuka anak
Shutterstock/sattahipbeach

Anak-anak senang bercerita, oleh karena itu orangtua juga harus mengusahakan hal yang sama.

Sering-seringlah berkomunikasi dengan anak, bisa dimulai dengan menanyakan kepada anak tentang kegiatannya dalam sehari atau selama di sekolah.

Dengan komunikasi yang lancar kelak anak akan mudah terbuka kepada orangtua tentang segala hal yang terjadi dalam hidupnya, bahkan sampai ia dewasa nanti.

10. Ajarkan disiplin

10. Ajarkan disiplin
Shutterstock/metamorworks

Disiplin harus diajarkan sejak kecil. Pentingnya pendidikan karakter dalam keluarga salah satunya untuk membentuk disiplin pada anak sejak dini.

Cara mengajarkan disiplin kepada anak usia 4-5 tahun bisa dimulai dari hal yang sederhana, misalnya menentukan waktu bermain, waktu tidur atau mandi pada jam yang sama.

Mama juga tidak boleh menuruti semua keinginannya. Banyak orangtua yang salah kaprah dalam hal cara memanjakan anak.

Mereka justru memanjakan anak dengan menuruti semua keinginannya tanpa melihat situasi, apakah anak sudah patut menerima segala bentuk kemanjaan seperti itu.

Sebenarnya, memanjakan anak yang baik adalah yang sesuai porsinya. Orangtua bisa memanjakan anak sekaligus juga mengajarkan disiplin, misalnya dengan memberi hadiah ketika anak mencapai prestasi yang baik.

Nah, itulah 10 cara yang dapat Mama terapkan dalam mendidik anak usia dini dengan baik.

Mendidik anak usia 4-5 tahun tentunya berbeda dengan cara mendidik anak 2 tahun dan cara mendidik anak usia 3 tahun, karena tingkat pemahaman anak sudah meningkat lebih tinggi.

Selain itu, anak juga sudah lebih pintar berkomunikasi sehingga lebih mudah diajak bicara dan mengerti kalimat yang lebih panjang.

Sesuaikanlah bahasa yang digunakan terhadap anak 4-5 tahun agar semua hal yang penting dapat tersampaikan dengan baik kepada anak.

Semoga bermanfaat!

Baca juga:

The Latest