Ditawari Jadi Penyanyi, Gisel Justru Takut Gempi Akan Seperti Dirinya

Ketahui juga dampak anak psikologis anak yang sudah bekerja sejak kecil

3 November 2019

Ditawari Jadi Penyanyi, Gisel Justru Takut Gempi Akan Seperti Dirinya
Instagram.com/gisel_la

Putri semata wayang Gisella Anastasia dan Gading Marten memang selalu menjadi sorotan netizen.

Apapun yang ia lakukan seakan-akan menjadi mood booster sendiri bagi para warganet yang haus akan hiburan.

Setelah membuat heboh dunia maya saat menyanyikan lagu Location Unknown milik Honne, kini Gempi kembali membuat heboh warganet usai dirinya bernyanyi di pesta halloween yang diadakan oleh Girl Squad.

Mengetahui adanya bakat bermusik pada diri Gempi, tak sedikit warganet yang meminta sang Mama, Gisel untuk menjadikan putri lucunya tersebut sebagai penyanyi cilik.

Menanggapi hal tersebut, Gisel justru menolaknya. Wah, kira-kira apa ya alasan Gisel?

Untuk mengetahui lebih dalam lagi, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa informasi pentingnya.

Alasan Gisel Tak Ingin Gempi Menjadi Penyanyi Cilik

Alasan Gisel Tak Ingin Gempi Menjadi Penyanyi Cilik
Instagram.com/gisel_la

Melalui laman Instagramnya, Gisel menjelaskan alasan mengapa dirinya belum mau menjadikan Gempi menjadi bintang cilik.

Tak disangka, ternyata hal yang membuat Gisel menolak tawaran tersebut adalah karena ia memiliki pengalaman yang tak mengenakan saat kecil dulu.

"Gempi kenapa nggak rekaman saja sih? Jadi penyanyi saja orang bisa nyanyi gitu... Banyak sekali teman-teman atau mungkin bisa siapa saja yang random ketemu aku nanyain kenapa Gempi nggak sekalian disuruh jadi penyanyi saja hihi.. Memang gemes sih lihat anak kecil 4 tahun gini bisa nyanyi, centil minta mic omnya terus mengajukan diri nyanyi di depan.. Dan sejujurnya juga ada beberapa permintaan buat Gempi rekaman punya lagu bahkan mungkin album. Aku sebagai orangtuanya juga pasti kadang tergiur sekali ngeliat anak bisa punya karya yang membanggakan, bukan ke arah materi karena sebenarnya dari seorang penyanyi juga nggak semudah itu untuk menghasilkan rupiah kalau nggak dilakukan 'serangkaian' pekerjaan yang seharusnya saling mendukung, tapi lebih ke rasa puas dan bangganya saja sih. Cuma ya gitu, aku juga nggak mau jadi orangtua yang memaksakan.. kecuali memang anaknya yang 'tergila gila' bangetttttt sama yang namanya nyanyi, kecuali memang dia kayak passionately ingin sekali jadi penyayi, baru mungkin akan diarahkan serius. Kalau ini dia maju saja kadang mau sukarela tapi mukanya flat. Nggak berekspresi haha.. kadang masih nggak pede.. kadang masih takut keramaian.. kadang masih moody sekali, namanya juga anak-anak.. Soalnya aku juga 'kerja' dari kecil karena memang hobi tapi juga sedikit banyak keadaan. Yang sebenernya berdampak baik untuk karir aku saat ini (and im glad buat semua berkat yang ada sampai sekarang) tetap ada beberapa dampak yang mungkin aku cuma nggak mau Gempi juga merasakan yang aku pikirkan akibat bekerja dari terlalu dini. Kecuali memamg betul-betul murni karena keinginannya. Jadi kita liat saja ya, coba kembangin terus bakat dan minat Gem, nanti arahnya kemana.. siapa tahu bisa lebih matang dan lebih stabil mood dan keinginannya dibidang tarik suara, kenapa tidak. Kalau menurut kalian gimana?,"

Begitulah ungkapan hati Gisel terkait tawaran bernyanyi yang seringkali diberikan pada putri semata wayangnya tersebut.

Ia tak menutup kemungkinan jika nantinya Gempi menjadi penyanyi cilik, namun sampai saat ini ia masih melihat bahwa sang Anak masih belum mampu mengatur mood-nya yang masih naik dan turun.

Dampak Psikologis pada Anak saat Harus Bekerja Sejak Dini

Dampak Psikologis Anak saat Harus Bekerja Sejak Dini
Instagram.com/gisel_la

Dilansir dari laman website Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, sebuah studi telah dilakukan di Negeri Paman Sam mengungkapkan bahwa anak yang kerap diberi beban pekerjaan berlebih berpeluang tumbuh menjadi remaja nakal.

Peneliti juga mendapati kecenderungan lebih tinggi bagi anak-anak tersebut untuk terpapar perilaku merokok, minum alkohol, dan suka berkelahi.

Rajeev Ramchand, seorang ilmuwan bidang perilaku dari Rand Corp, mengungkapkan, hasil penelitian tersebut tidak membuktikan bahwa beban kerja berlebih berpengaruh langsung terhadap masalah tersebut.

"Dalam hal ini, kami lebih mengarahkan pada pertanyaan tentang nilai pekerjaannya itu," ujar Ramchand yang ikut terlibat menulis laporan penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Preventive Medicine itu.

"Kami paham bahwa bekerja bisa membuahkan hal positif, tapi jangan lupa bahwa saat bekerja anak-anak itu juga terpapar hal-hal yang lebih buruk," imbuhnya.

Penelitian sebelumnya juga mengungkapkan bahwa anak-anak yang beranjak remaja yang bekerja cenderung lebih sering melakukan tindakan yang membahayakan orang lain (abuse) sehingga terserempet masalah hukum.

Penelitian yang dilakukan selama kurun 2004-2006 ini merupakan studi pertama yang menganalisis fenomena anak-anak yang bekerja.

Setelah melakukan pencocokan data statistik terhadap beberapa faktor seperti penghasilan keluarga, peneliti mendapati bahwa dalam sebulan terakhir kecenderungan menenggak alkohol pada anak-anak usia kelas lima SD yang bekerja jumlahnya dua kali lipat dibanding teman sebayanya yang tidak bekerja.

Demikian halnya kecenderungan merokok dan penyalahgunaan ganja, angkanya dua dan tiga kali lebih tinggi.

Selain itu, anak yang bekerja juga memiliki 1,5 kali lipat kecenderungan untuk berkelahi dan dua kali lipat kasus kabur dari rumah.

Lantas, bagaimana sebuah pekerjaan justru bisa mendatangkan masalah? 

"Kemungkinan hal tersebut disebabkan orangtua berhenti mengawasi anaknya saat mereka bekerja," ujar Ramchand.

"Orangtua harus konsisten memantau apa yang dilakukan anak-anaknya. Tanya dan diskusikan tentang apa saja yang mereka lakukan saat bekerja," tutupnya.

Nah, itulah beberapa fakta terkait alasan Gisel yang tidak ingin menjadika Gempi penyanyi cilik.

Semoga bermanfaat dan menginspirasi!

Baca juga:

The Latest