Surat Al-Alaq 1-5 merupakan wahyu pertama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.
Surat ini diturunkan pada 16 Agustus 610 M.
Saat itu Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun. Di saat itu, seluruh umat manusia sedang diliputi oleh kesesatan yang sulit diperbaiki.
Termasuk penduduk Kota Mekkah. Mereka tenggelam dalam kebejatan dan kemusyrikan. Hal tersebut membuat Nabi Muhammad SAW sedih dan gelisah.
Akhirnya, beliau mengasingkan diri di Gua Hira selama beberapa hari tanpa pulang ke rumah.
Di sana, Nabi Muhammad SAW berusaha semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan harapan dapat memperbaiki keadaan umat muslim pada zaman tersebut.
Ketika Nabi Muhammad tengah SAW tenggelam dalam bermunajat kepada Allah, ia didatangi oleh Malaikat Jibril yang membawa perintah dari Allah SWT untuk menyampaikan wahyu pertama, yaitu Surat Al-Alaq ayat 1-5.
Dalam pertemuan pertamanya dengan Malaikat Jibril, Nabi Muhammad SAW merasa ketakutan dan merasa gugup yang luar biasa.
Saat menemui Nabi Muhammad SAW, Jibril berkata, "Bacalah!" Nabi Muhammad SAW menjawab, "Aku tidak dapat membaca."
Lalu Jibril memegang beliau seraya mendekapnya sampai Nabi Muhammad SAW merasa lelah. Kemudian, Jibril mendekapnya untuk kedua kalinya sampai beliau benar-benar kelelahan.
"Bacalah," ujar malaikat Jibril lagi seraya melepas pelukannya. "Aku tidak bisa membaca," lagi-lagi Nabi Muhammad SAW menjawab dengan jawaban yang sama. .
Lalu Jibril mendekap untuk ketiga kalinya, kemudian melepaskan Nabi Muhammad SAW seraya berkata:
"Iqra bismirabbikal ladzii khalaq. Khalaqal insaana min 'alaq. Iqra wa rabbukal akram. Alladzii 'allama bil qalam. Allamal insaana maa lam ya'lam."
Hal tersebut merupakan proses turunnya wahyu pertama.
Setelah itu, Nabi Muhammad kembali ke rumah. Begitu pulang, beliau segera menjumpai istrinya, Sayyidah Khadijah dan meminta untuk diselimuti.
"Selimuti aku, selimuti aku," ucap Nabi Muhammad SAW. Di saat itu, tubuh Nabi Muhammad bergetar SAW, dingin dan penuh kegugupan.
Nabi Muhammad SAW pun langsung menceritakan pertemuannya dengan Jibril kepada Sayyidah Khadijah.