Setelah berhasil masuk ke dalam rumah, Gesima kembali memberikan instruksi kepada Holden, kali ini menyuruhnya untuk mengambil kursi dari area makan untuk diletakkan di dekat pintu masuk. Hal itu dilakukan agar Holden dapat meraih kunci pintu dengan mudah.
"Okay, ambil kursinya. Coba ambil kursinya dan dorong ke arah pintu," ucap Gesika.
Mendengar perintah Mamanya, Holden langsung berjalan mendekati kursi, namun ia justru naik ke atasnya kemudian mengambil mainannya di meja.
"Bukan sayang, bukan, letakkan kembali bolanya. Mama butuh kamu buat fokus," tuturnya.
Holden segera menuruti perkataan sang Mama, melanjutkan aksinya untuk mendorong kursi ke arah pintu. Sayangnya, terdapat keset berukuran besar yang membuat Holden sedikit kesulitan untuk mendorong kursi tersebut ke arah pintu.
Lagi-lagi fokus Holden kembali terdistraksi karena ada sebuah batu di atas keset. Ia mengambil batu tersebut kemudian memberikannya kepada sang Mama.
"Kamu nemui batu? Okay, terima kasih," ungkap Gesika mengapresiasi hal yang dilakukan Holden.
Setelah menerima batu penemuan putranya, Gesika yang masih terkunci di luar rumah kembali memberikan instruksi kepada anaknya. Selama instruksi yang diberikan, beberapa kali fokus Holden lagi-lagi terpecah, entah karena menemukan mainan atau melihat benda unik lainnya.
"Lihat? Kamu nggak sampai buat buka pintu, jadi bisa nggak kamu dorong kursinya ke arah pintu?" ujar Gesika kembali mengingatkan putranya.
Kali ini, Holden tidak menghiraukan perintah Mamanya. Ia justru asik bermain dengan benda yang sedari tadi digenggamnya.