Anak-anak yang mengalami pelecehan seksual wajib diberikan konseling untuk membantunya mengatasi trauma yang dialami.
Berikut beberapa efek yang terjadi pada anak ketika ia mengalami pelecehan seksual:
Saat mengalami pelecehan seksual, hal yang pertama kali ia rasakan adalah kebingungan. Usianya yang masih dini tidak dapat memproses apa yang telah terjadi dengan dirinya.
Mungkin ia bertanya-tanya apakah hal tersebut salah? Apakah ini membuat dirinya hina? Lalu apa yang akan terjadi ketika saya melaporkan kejadian ini?
Hal-hal tersebutlah yang pasti akan menghantui pikiran mereka.
Ketika anak-anak mengalami pelecehan seksual, mereka mulai percaya bahwa mereka juga bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Mereka seolah percaya bahwa itu adalah kesalahan mereka karena telah membiarkan diri mereka diserang secara seksual.
Meskipun anak-anak mungkin tidak sepenuhnya memahami apa yang sedang terjadi, namun rasa malu, tidak berharga atau merasa dilecehkan pasti menghinggapi dirinya.
Maka dari itu, penting bagi mereka untuk mengobati rasa malu tersebut melalui konseling dan dukungan dari keluarga,.
Pelaku selalu menggunakan ancaman dan rasa malu untuk membuat anak-anak merahasiakan apa yang sedang terjadi pada orangtua mereka.
Lebih mengenaskannya lagi, hal itu akan bertahan selama bertahun-tahun lamanya hingga pelaku pergi dari hidup mereka.
Jika pelaku adalah keluarga atau kerabat, anak-anak akan sedih atas rusaknya hubungan keluarga yang ada.
Ikatan dekat tersebut bisa terjadi antara pelaku dan korban, persis seperti kasus yang di atas.
Beberapa anak mungkin menunjukkan kemarahan yang intens dan tak terkendali.
Namun sayangnya, ia tidak dapat menyuarakan apapun mengenai pelecehan yang ia rasakan, mereka mungkin bisa saja menyalahkan pengasuh atau orangtua mereka karena tidak dapat menghentikan atau melindungi mereka dari pelecehan yang dialami.
Jika tidak ditangani dengan baik, ketika mengalami kondisi tersebut anak-anak mungkin saja menjadi lebih tertutup dan kehilangan semua minat dalam hidupnya.
Untuk menumbuhkannya minatnya kembali, ia memerlukan konseling khusus serta dukungan keluarga secara optimal.