Ilustrasi - Freepik/pshevlotskyy
Setiap jenis infeksi dapat memicu anak terjangkit sepsis. Kasus sepsis pada balita biasanya disebabkan karena bakteri yang masuk ke dalam darah. Masalah kesehatan ini kerap dikaitkan dengan infeksi paru-paru (pneumonia), saluran kemih (ginjal), kulit, dan usus.
Mengutip Children's Health, beberapa bakteri yang paling sering menjadi penyebab sepsis pada anak antara lain Streptococcus (strep), Staphylococcus aureus (Staph), Escherichia coli (E. coli), Listeria monocytogenes , Neisseria meningitidis, Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae tipe B dan salmonella.
Pada bayi baru lahir, sepsis ditularkan karena ia lahir secara prematur dan dari sang Mama yang mengalami beberapa kondisi berikut:
- Mama terinfeksi group B streptococcus (GSB) semasa hamil
- Mama mengalami demam tinggi saat proses persalinan
- Mama mengalami pecah ketuban lebih dari 24 jam sebelum persalinan atau pecah dini, yakni sebelum usia 37 minggu kehamilan.
Bayi prematur yang menjalani perawatan di NICU berpotensi terpapar infeksi bakteri penyebab sepsis. Lantaran sistem kekebalan tubuh para balita ini tidak berkembang secara maksimal. Selain itu, sangat berpotensi terjangkit bakteri dari yang melibatkan jalur intravena (IV) jangka panjang, kateter atau tabung, dan tabung pernapasan. terpasang pada ventilator.
Pada anak-anak yang lebih tua, goresan atau luka terbuka yang tidak segera diobati jadi jalan masuk bakteri masuk ke dalam tubuh. Nantinya bakteri ini menginfeksi lalu mengakibatkan sepsis. Penyakit infeksi lain juga mampu mendorong terjangkit sepsis pada si Kecil, seperti infeksi saluran kencing, infeksi telinga, pneumonia, hingga meningitis dan gizi buruk.