Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik/Freepik
Freepik/Freepik

Pada dasarnya, anak-anak memang memiliki sesuatu yang mereka sukai. Terlebih lagi jika hal-hal tersebut cukup baru mereka ketahui. Rasa ketertarikan anak pun akan muncul dan membuatnya memilih suatu objek tertentu sebagai sesuatu yang terus dimainkan.

Salah satu yang banyak dipilih anak-anak adalah dinosaurus. Tak sedikit anak-anak menyukai hewan yang memiliki beragam jenis itu, bahkan tak jarang pula ada yang sampai terobsesi dengan dinosaurus, sampai harus mengumpulkan mainan dinosaurus dengan beragam jenis.

Tapi tahukah Mama, anak yang memiliki ketertarikan lebih pada dinosaurus, justru disebut-sebut memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata atau jenius, lho! Ya, terdapat penelitian yang mengungkapkan mengapa anak yang menyukai dinosaurus dikatakan cenderung lebih jenius.

Melansir dari berbagai sumber, berikut Popmama.com rangkumkan informasi selengkapnya.

1. Alasan anak menyukai dinosaurus secara psikologis

Pexels/Monstera

Seperti disebutkan sebelumnya, anak pada dasarnya menyukai hal-hal baru yang belum diketahuinya, pun dengan mainan dinosaurus. Namun, ternyata secara psikologis pun hal ini ada penjelasannya, Ma.

Dalam sebuah studi psikolog gabungan dari University of Indiana dan University of Wisconsin, The Development of Conceptual Interest in Young Children pada tahun 2008 silam, anak usia 4 tahun cenderung berada di fase minat yang begitu intens, sehingga dinosaurus menjadi suatu objek yang banyak mereka minati.

Anak dikatakan sangat menyukai atau bahkan terobsesi dengan dinosaurus bisa dilihat dengan permintaan untuk dibelikan mainan dinosaurus, meminta hiasan kamar atau pakaian dengan gambar dinosaurus, bahkan meminta orangtuanya untuk menjelaskan tentang dinosaurus lewat buku maupun film.

Pada situs lainnya, Ketua Komite Akademi Pediatrik Amerika Serikat, dr. Arthur Lavin, pernah menjelaskan bahwa anak usia 3-4 tahun berada pada fase hyper fixation, yang mana anak dapat bermain dengan imajinasi yang mereka sukai, termasuk dinosaurus.

2. Manfaat anak menyukai dinosaurus

Pexels/Cup of Couple

Meski berada di fase-fase yang seperti disebutkan sebelumnya, Mama dan Papa tak perlu khawatir lantaran menyukai dinosaurus juga memiliki sejumlah manfaat yang baik untuk tumbuh kembangnya.

Masih dari studi seperti sebelumnya, anak dengan minat intens pada hewan purba itu justru bisa menjadikan mereka anak yang terampil dalam memproses berbagai ide kompleks, serta membuat mereka lebih fokus dalam memerhatikan sesuatu.

Hal ini dijelaskan karena anak akan terbiasa untuk mengingat dan mempelajari perbedaan ragam jenis dinosaurus yang begitu rumit untuk anak-anak seusianya. Nah, saat anak berhasil mempelajarinya, di situlah anak belajar mengenal konsep prestasi dan pencapaian.

Tak sampai situ saja, manfaatnya pun akan terus berlanjut di mana anak cenderung jadi lebih semangat untuk mempelajari pengetahuan dari bidang keilmuan lainnya, lantaran dirinya berhasil mengetahui dan mempelajari ragam jenis dinosaurus yang begitu banyak.

Manfaat lain yang juga didapat dengan menyukai dinosaurus adalah bisa meningkatkan bonding antara anak dan orangtua. Pasalnya, anak akan banyak bertanya dengan orangtua tentang jenis hewan apa dinosaurus itu. Jadi, bisa lebih dekat dengan si Kecil, deh!

3. Anak yang menyukai dinosaurus cenderung jenius

Freepik

Anak yang menyukai atau bahkan terobsesi dengan dinosaurus bukanlah hal yang baru, bahkan sudah banyak pula yang mengetahui fakta bahwa anak penyuka dinosaurus kerap disebut memiliki kecerdasan di atas rata-rata atau jenius.

Bukan sekadar ungkapan belaka, anak yang menyukai dinosaurus adalah anak yang jenius rupanya juga telah dibuktikan dalam sejumlah penelitian terdahulu.

Dalam penelitian yang dilakukan pada tahun 2008 silam, para peneliti mengamati peserta berusia 4 tahun dengan total 215 anak. Hasilnya, anak yang memiliki minat intens, terutama dalam domain konseptual seperti dinosaurus, disebutkan dapat membantu mengembangkan pengetahuan serta meningkatkan ketekunan, perhatian, dan keterampilan berpikir dalam memproses informasi.

Dapat disimpulkan, anak dengan minat demikian, termasuk pada dinosaurus, dapat menjadikan mereka pembelajar yang baik dibandingkan anak lain yang seusianya. Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa cara anak mempelajari dinosaurus juga membantu mereka dalam mengatasi suatu masalah.

Namun, yang perlu orangtua perhatikan adalah, minat atau obsesi anak terhadap dinosaurus bisa saja hilang suatu waktu. Hal ini lantaran minat anak-anak lebih cepat memudar, terlebih ketika mulai menyukai hal-hal baru yang lebih menarik perhatiannya.

Hanya sekitar 20 persen anak saja, yang mempertahankan minat hingga mereka mulai bersekolah pada usia 5-6 tahun. Satu hal yang perlu digaris bawahi, menyukai dinosaurus bukanlah satu-satunya penanda kecerdasan anak ya, Ma.

Editorial Team