Balita Suka Memainkan Makanan: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Melihat anak bermain-main dengan makanannya tentu membuat mama kesal

26 September 2021

Balita Suka Memainkan Makanan Penyebab Cara Mengatasinya
Pixabay/mojpe

Sebagai orangtua, mama tentu frustasi melihat si Kecil memainkan makanannya dan tidak mengonsumsinya. Alih-alih masuk ke dalam perutnya, makanan tersebut malah terbuang sia-sia.

Selain menimbulkan kehebohan, si Kecil mungkin berisiko mengalami kekurangan gizi karena hanya sedikit makanan yang dimakannya.

Ini tentu membuat mama gemas melihat makanan yang sudah disiapkan tidak dinikmati oleh anak. Apa yang menyebabkan balita suka memainkan makanannya dan bagaimana cara mengatasinya? Popmama.com akan membantu mengatasi kegalauan mama melalui ulasan berikut ini:

1. Memainkan makanan merupakan proses belajar dan bermain anak

1. Memainkan makanan merupakan proses belajar bermain anak
Pexels/cottonbro

Usia sebelum 5-6 tahun merupakan masa-masa penting untuk perkembangan sensori seorang anak. Pada masa ini, balita melakukan eksplorasi dengan mengembangkan kemampuan panca indranya.

Salah satu yang dilakukan anak adalah eksplorasi rasa dan sentuhan, merasakan, dan membedakan berbagai tekstur melalui makanan.

Jadi tidak heran bila ia mencoba menyentuh dan bermain dengan beragam jenis makanan baru yang mama sodorkan.

2. Tidak menyukai makanan yang diberikan

2. Tidak menyukai makanan diberikan
Pixabay/leemurry01

Setiap orang, termasuk balita, memiliki selera masing-masing. Makanan yang menurut mama dan orang dewasa lain enak, belum tentu disukai oleh balita.

Ketika si Kecil lebih banyak meremas dan melempar makanannya ketimbang memasukkannya ke dalam mulut, bisa jadi ia tidak menyukainya.

Bila ini terjadi pada si Kecil, jangan dipaksa untuk menghabiskan makanannya ya, Ma.

Editors' Pick

3. Takut mencoba makanan baru

3. Takut mencoba makanan baru
Pexels/elina fairytale

Mengamati kebiasaan anak bisa membantu mama mengatasi masalah yang ada. Misalnya kebiasaan makan.

Jika balita sering memainkan makanannya, coba perhatikan lagi kebiasaannya. Apakah hal tersebut hanya terjadi ketika mama menyajikan makanan baru? Jika iya, bisa jadi ia takut untuk mencoba makanan baru.

4. Belum lapar saat waktunya makan

4. Belum lapar saat waktu makan
Pexels/tima miroshnichenko

Terkadang meski waktunya makan, si Kecil belum merasa lapar. Bisa jadi karena ia makan snack atau susu sebelumnya.  

Jadi, karena merasa kenyang, makanan yang diberikan padanya dianggap sebagai mainan. Jangan dipaksa untuk makan ya, Ma.

5. Salah satu tanda anak berkembang

5. Salah satu tanda anak berkembang
Pexels/cottonbro

Meski terlihat tidak menyenangkan bagi mama karena menyia-nyiakan makanan, si Kecil sebenarnya sedang belajar sambil bermain dengan makanannya.

Jurnal Developmental Science mengamati 72 balita yang diberikan oatmeal, saus apel, dan susu. Anak-anak yang mengotori tangan mereka dengan ketiga makanan tersebut ternyata mampu mempelajari kata-kata dengan lebih cepat daripada yang makannya rapi.

Bagaimana Cara Atasi Anak yang Suka Main-Main dengan Makanannya?

Bagaimana Cara Atasi Anak Suka Main-Main Makanannya
Pixabay/mccartyv

Meski anak belajar sambil bermain, kebiasaan memainkan makanannya sebaiknya tidak dibiarkan berlarut-larut.

Terutama jika sudah berlebihan, seperti melempar makanan ke orang lain, lantai, atau dinding. melemparkannya ke dinding. Orangtua harus mengoreksi jika si Kecil melakukan hal yang salah.

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi kebiasaan si Kecil bermain dengan makanan:

  • Makan bersama di meja makan, bukan tempat lain seperti kamar tidur atau ruang televisi. Ini akan membantu si Kecil belajar soal kebiasaan yang benar saat makan.
  • Anak memainkan makanannya karena ingin melatih stimulasi sensorinya. Sebagai gantinya, siapkan mainan lain untuk melatih sensorinya, misalnya clay atau pasir. Memasak atau membuat kue juga bisa menjadi sarana belajar dan bermain untuk si Kecil, lho.
  • Kenali selera dan kebiasaan anak. Jika mama menawarkan makanan baru, tawarkan dalam jumlah kecil agar ia mengenal rasa dan teksturnya dulu.
  • Bereksperimen dengan makanan agar si Kecil tidak bosan. Misalnya dengan memanggang atau menggoreng makanannya.
  • Sebelum dilempar atau dibuang secara berlebihan, segera ambil dan simpan makanan yang tidak dikonsumsi bayi. Selain menghindari makanan terbuang dengan sia-sia, si Kecil belajar soal konsekuensi dari tindakannya. Jika ia bermain dan menyia-nyiakan makanan, maka nanti ia akan lapar.

Anak belajar sambil bermain, termasuk pada saat makan. Meski baik, bermain dengan makanan secara berlebihan juga harus dikoreksi ya, Ma.

Itu beberapa penyebab dan cara mengatasi kebiasaan bermain dengan makanan pada balita.

Apakah si Kecil di rumah juga suka bermain dengan makanannya?

Baca juga:

The Latest