Disiplin berbasis batasan adalah salah satu dari lima jenis utama strategi disiplin. Disiplin ini melibatkan penetapan batasan yang jelas yang menunjukkan kepada anak-anak apa yang boleh mereka lakukan dan apa yang di luar batas.
Kemudian, anak-anak juga diberi tahu apa konsekuensi ketika mereka melanggar batas, hal ini menyebabkan mereka akan lebih patuh.
Dilansir dari Very Well Family, ketika menerapkan disiplin berdasarkan batasan ini, anak-anak akan sering menguji batas tersebut untuk melihat bagaimana orangtua atau pengasuh akan bereaksi.
Misalnya seorang balita berusia empat tahun yang tahu bahwa ia tidak diperbolehkan berdiri di atas sofa, mencoba berlutut di lengan sofa untuk melihat apakah orangtuanya merespons.
Atau seorang anak berusia lima tahun berkata, "Tidak!" saat disuruh gosok gigi dengan harapan bisa terus nonton televisi lebih lama.
Tetapi, ketika mengetahui batasan dan konsekuensinya, mereka cenderung tidak menguji orangtua atau pengasuhnya. Dan akibatnya, masalah perilaku berkurang.
Mendisiplinkan anak dengan memberi batasan menggunakan berbagai teknik disiplin untuk mengatasi pelanggaran aturan. Berikut adalah beberapa strategi disiplin berdasarkan batas yang umum diterapkan: