Berenang merupakan kegiatan keluarga untuk menghabiskan akhir pekan bersama anak. Apalagi ketika musim liburan, berenang jadi salah satu kegiatan favorit. Saat ini, banyak tersedia kolam renang yang menyediakan berbagai wahana. Momen berenang pun jadi lebih menyenangkan karena ada banyak aktivitas yang dilakukan bersama si Kecil.
Meskipun begitu, Mama dan Papa harus selalu mengawasi dan memperhatikan anak selama ia berenang. Pasalnya, setiap orang berpotensi mengalami tenggelam akibat bermain air yang dapat mengakibatkan kematian.
DR. dr. Ririe Fachrina Malisie, Sp.A(K) selaku Ketua UKK ERIA IDAI mengungkapkan angka kematian anak akibat tenggelam sangat tinggi. Ia mengatakan, "Artinya jika dibandingkan dengan kecelakaan yang lain, tenggelam menempati nomor dua."
Data World Health Organization mencatat sebanyak 236 ribu kasus kematian akibat tenggelam terjadi setiap tahunnya yang setengahnya merupakan usia produktif, yaitu usia 1-24 tahun.
Kalangan balita, tepatnya usia 1-4 tahun menjadi korban paling banyak. Korban tenggelam juga didominasi oleh laki-laki. dr. Ririe memaparkan angka kematian tenggelam di Indonesia juga cukup memprihatinkan, yaitu 3 diantara 100 ribu jiwa.
Ia menambahkan, "Kalau kita hitung jumlah penduduk Indonesia ada 250 juta jiwa berarti ada ratusan orang yang berpotensi mengalami kasus tenggelam. Ini hanyalah puncak gunung es saja karena sering kali peristiwa tenggelam yang terjadi tidak dilaporkan."
Musibah memang sulit bisa kita hindari. Namun, orangtua bisa meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah anak tenggelam yang berpotensi membuat nyawa melayang. Berikut ulasan Popmama.com tentang tips keselamatan berenang bersama anak.
