Ilustrasi - Freepik/Rawpixel-com
Anak berkembang untuk mendapatkan perhatian, sehingga cara Mama dalam bereaksi juga berpengaruh pada perilaku anak selajutnya. Memberikan pujian dan mengingat perilaku positif anak dapat mengajarkannya untuk mengurangi kebiasaan marah.
Dilansir dari Motherly, memuji anak setiap kali menunjukkan perilaku yang baik, juga akan mendorongnya untuk melakukannya lebih sering.
Namun, Mama tidak boleh memuji secara berlebihan. Karena terlalu banyak pujian bisa membuat anak sulit menangani kritik di masa depannya. Seimbangkan pujian dengan kalimat-kalimat penegasan ketika anak menunjukkan perilaku buruk.
Nah itulah beberapa cara untuk mengajarkan anak bagaimana cara mengelola emosi agar tidak cepat marah. Tak kalah penting, anak belajar dari contoh, terutama dari orangtua.
Jika Mama ingin balita belajar mengelola atau mengendalikan amarahnya, Mama harus menjadi panutan yang baik dengan cara belajar untuk mengendalikan amarah diri sendiri.
Selain itu, Mama juga harus selalu menindaklanjuti dengan konsekuensi yang pasti. Disiplin yang konsisten sangat penting untuk mengajari anak bahwa perilaku agresif tidak dapat diterima. Mengajari anak bahwa kemarahan memiliki konsekuensi, akan efektif dalam mengendalikan perilakunya.