Banyak Mama bertanya-tanya kira-kira pada usia berapa sih anak dapat diperkenalkan dengan uang?
Sebaiknya sedari dini dimulai saat anak menginkak 3 tahun. Pada umur tersebut Mama dapat memperkenalkan konsep menabung agar nilai ini melekat pada anak sampai ia dewasa.
Tidak mudah memang memperkenalkan uang pada anak-anak.
Butuh tips yang baik dan benar agar proses pengenalan berjalan efektif dan menyenangkan.
Lalu seperti apa cara yang benar? Simak ulasan Popmama.com berikut ini:
Anak-anak sudah barang tentu menyukai kegiatan belajar sambil bermain karena menyenangkan dan membuat mereka tidak merasa bosan. Mama dapat melakukan permainan yang sederhana menggunakan uang logam. Ajak si Kecil mengelompokkan uang berdasarkan ukuran, warna dan juga nilainya.
Manfaatkan nominal pecahan yang kecil, sedang dan besar misalnya uang logam Rp 100, Rp 200, Rp 500 dan Rp 1.000. Beritahu si Kecil bahwa 10 buah uang Rp 100 sama dengan 1 buah uang Rp 1.000 dan lain sebagainya.
Dengan begitu lambat laun anak akan memahami bahwa nilai tidak ditentukan hanya dari banyaknya keping atau lembar tetapi berdasarkan nominal yang tercantum pada setiap uang tersebut.
Selain itu Mama juga bisa mengajak si Kecil bermain dengan kegiatan jual menjual barang maupun sayuran. Dengan begitu Mama bisa menyisipkan pelajaran mengenai nominal uang dan matematika dasar padanya secara menyenangkan!
Saat Mama hendak bertransaksi di bank maupun ATM, bawalah si Kecil untuk ikut serta.
Mungkin pada awalnya ia akan keheranan karena bermodalkan sebuah kartu dapat mengeluarkan sejumlah uang.
Pada saat itulah Mama dapat menjelaskan bahwa uang yang keluar dari mesin ATM merupakan uang Mama yang disimpan di Bank.
Kenalkan anak pula pada proses setor uang di Bank ketika menabung agar penjelasan Mama dapat semakin lengkap.
Mengajarkan nilai uang pada anak juga bisa melalui kegiatan sosial lho, Ma. Yaitu dengan memberi bantuan pada mereka yang tidak mampu.
Selain si Kecil bisa bertambah pintar karena tahu nominal, sisi empati dan rasa belas kasih pada sesama pun akan terbangun.
Tekankan pula pada anak untuk selalu bersyukur atas anugerah yang telah Tuhan berikan dan tidak lupa membantu mereka yang membutuhkan.
Cara paling efektif dan efisien lainnya yaitu dengan cara mengajak anak untuk ikut berbelanja kebutuhan bulanan. Tetapi pilih tempat yang nyaman bagi anak ya, Ma!
Minta si Kecil untuk ikut memilih barang belanjaan dan mencermati harga yang tertera.
Apabila Mama berbelanja ke pasar, libatkan anak untuk ikut bertanya pada pedagang tentang harga beberapa barang tertentu.
Dengan dilibatkan langsung pada kegiatan semacam ini maka anak akan lebih cepat belajar mengenai uang.
Kalau anak sudah semakin besar, misalnya saat mulai TK maka Mama dapat mencoba memberikan uang jajan secara mingguan.
Katakan pada si Kecil bahwa uang tersebut harus cukup untuk satu minggu.
Apabila sudah habis di tengah jalan maka anak harus membawa bekal dari rumah karena sudah tidak ada uang jajan yang bisa digunakan.
Dengan begitu anak akan belajar memanfaatkan uang yang ia miliki sebaik-baiknya dalam kurun waktu tersebut.
Mama dapat memantau pada akhir minggu apabila anak belum kehabisan uang jajan. Tanyakan apakah masih ada sisa untuk ditabung atau tidak dan apa kesulitannya saat diberi uang jajan mingguan.
Latih hal ini terus menerus hingga ia mulai SD. Saat duduk dibangku sekolah dasar, Mama dapat menaikkan limit uang mingguannya jika ia berhasil menerapkan peraturan tentang uang mingguan ini.
Nah itulah 5 tips mengenalkan uang pada anak yang dapat Mama terapkan. Keterlibatan anak secara langsung akan memudahkannya dalam belajar mengenai nilai atau nominal uang. Selamat mencoba ya!