Pengalaman masa kanak-kanak yang merugikan atau Adverse Childhood Experiences (ACEs) telah dikaitkan dengan masalah kesehatan kronis, penyakit mental dan penyalahgunaan zat di masa dewasa.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), lebih dari 60 persen orang dewasa telah melaporkan bahwa mereka pernah mengalami setidaknya satu jenis ACEs.
Seperti perceraian, kematian dalam keluarga, kekerasan, atau aspek lingkungan apa pun yang merusak. rasa aman, stabilitas, dan ikatan anak. Hampir 1 dari 6 orang dewasa melaporkan mengalami empat atau lebih jenis ACE.
Dilansir dari Childrens Hospitals, menempatkan penekanan yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir untuk mengidentifikasi dan mengurangi ACE, tetapi respons terhadap pandemi mungkin memperkuat beberapa di antaranya.
Isolasi sosial, kehilangan pekerjaan, penutupan sekolah, dan stresor lain yang disebabkan oleh pandemi dapat mengekspos anak-anak ke ACE, terutama yang terkait dengan keluarga mengalami masalah pada pekerjaan, makanan, dan kesehatan.
Itulah beberapa informasi seputar bagaimana pandemi Covid-19 memengaruhi tumbuh kembang anak. Meskipun tantangannya cukup besar, ini menyoroti peluang di mana orangtua dan berbagai pelayanan kesehatan anak dapat membantu memastikan kebutuhan anak-anak terpenuhi.
Itulah penjelasan tumbuh kembang anak saat pandemi yang perlu diperhatikan orangtua.
Dengan mengetahui bagaimana pandemi Covid-19 memengaruhi tumbuh kembang anak, tentu dapat membantu orangtua untuk mencegah atau mengatasi masalah perkembangan jangka pendek dan jangka panjang anak-anak, terutama untuk anak-anak yang sudah rentan sebelum pandemi.