Viral! 7 Potret Natsuki dan Ritsuki, Anak Keturunan Jepang dan Jawa

Sebagai tambahan informasi, Henshin (変身) dalam bahasa Jepang adalah transformasi, biasanya ada di anime atau manga, yang berarti mengubah diri menjadi pahlawan berkemampuan super.

"Tadi, katanya minta henshin yang ini," tanya Mama Mega [menunjuk salah satu mainan]. "Henshin, nabung", ucap Natsuki. "Iya iya nabung dulu" ungkap Mama Mega kepada Natsuki.

Melalui video YouTube tersebut, bisa kita pelajari bahwa Natsuki menyebutkan saat ia ingin membeli mainan, maka ia harus menabung.

Itulah yang sejak kecil diajarkan oleh Mama Mega sehingga Natsuki bisa mengerti bahwa uang yang digunakan untuk membeli mainan, maka harus dikumpulkan dan disimpan terlebih dulu.

Secara tidak langsung Mama Mega memberikan pengertian pada Natsuki bahwa segala sesuatunya tidak bisa didapat secara instan hanya dengan memberikan langsung apa yang anak minta. 

Salah satunya adalah pada saat anak menginginkan sesuatu contohnya mainan. Sama seperti yang diajarkan oleh Mama Mega kepada Natsuki.

Saat ia minta dibelikan mainan, Mama Mega bisa membimbingnya untuk menabung dulu secara konsisten sampai mainan tersebut dapat ia miliki. Dengan begitu, pelan-pelan Natsuki paham pentingnya menabung dan meraih sesuatu dengan tekun dan sabar. 

Cara inilah yang bisa diajarkan pada anak agar menjadi anak yang lebih mandiri dan hemat dengan belajar menabung sedini mungkin, Ma. 

Seperti yang diketahui, bahwa di negeri Sakura memiliki beragam kebijakan setempat yang dipatuhi oleh masyarakat. Salah satunya adalah mengingatkan waktu bermain anak sudah selesai. 

Mengutip dari japanesestation.com, istilah itu disebut dengan Go ji Chime (dibaca goji chaimu) yang biasanya diperdengarkan melalui sebuah alat penyiar kota setempat.

Go ji Chime biasanya sering terdengar pada jam 5 sore dengan menggunakan lagu 'Yuyaku Koyake' sebuah lagu anak-anak Jepang yang berasal dari tahun 1919 versi instrumental.

Alarm ini berguna untuk mengingatkan anak-anak bahwa waktu bermain sudah berakhir dan mereka harus pulang sebelum gelap.

Sama halnya yang dilakukan oleh Natsuki, melalui video Instagram Mamanya tersebut, ia tampak bergegas turun dari sepedanya dan berlarian hendak memasuki rumah. Sampai-sampai ia menangis menunggu Mamanya yang tak kunjung masuk. 

Hal tersebut dapat dipelajari bahwa anak yang sudah terbiasa mengingat batasan waktunya dalam bermain seperti yang dilakukan Natsuki juga bisa membantu anak mengajarkan tentang kedisiplinan. Sehingga anak jadi terbiasa menghargai waktunya untuk siap melanjutkan aktivitas lainnya, Ma. 

Mengutip dari video TikTok, tampak di dalam video Mama Mega mengajarkan putranya mengucapkan kalimat bahasa Indonesia. Salah satunya saat Mama Mega mengenalkan makanan khas tradisional Indonesia yaitu tempe mendoan.

Di awal video, Natsuki terdengar mengucapkan per kalimat bahasa Indonesia yang dibantu oleh mama Mega dengan cara mengejanya seperti 'mau coba', 'tempe mendoan' kemudian diakhiri 'ittadakimasu'.

Mama mega pun menjelaskan ia akan makan tempe mendoan lengkap dengan cocolan kecap. 

"Oishi? Mantap? Hmm... Mantap, dia tuh sukanya pakai kecap" ujar Mama Mega lewat video yang diunggahnya melalui akun TikTok. 

Saat dijelaskan soal tempe mendoan, Natsuki merespon dengan bahasa Jepang. Setelahnya, ia ditanyai soal rasa tempe mendoan yang disajikan dengan sepiring wadah kecil berisi kecap tersebut dan menjawab menggunakan bahasa Indonesia. 

"Lagi," kata Nastsuki. "Lagi? Dihabisin dulu nanti lagi," respon Mama Mega. 

Dalam video tersebut, terdengar bahwa Natsuki menggunakan dua bahasa berbeda, begitu juga dengan mama Mega. Keduanya pun bergantian menggunakan bahasa Indonesia dan Jepang.

Tak hanya itu, menariknya, Natsuki terlihat begitu doyan makan tempe buatan mama Mega. Warganet yang turut menyaksikan video-video mereka pun menganggap bahwa percampuran bahasa itu sangatlah menarik. 

Pasalnya, Mama Mega dan Natsuki sama-sama paham ketika berkomunikasi meskipun keduanya menggunakan bahasa berbeda. 

Selain berkomunikasi dengan bahasa yang berbeda, ternyata mama Mega juga mengajari Natsuki belajar mengaji, lho, Ma. 

Di awal video, Natsuki terdengar fasih melantunkan basmalah sebagai ucapan pembukaan membaca Al-Qur'an. Kemudian, Mama Mega pun turut menyebutkan salah satu surah pendek yaitu Al-Ikhlas dan kemudian membantu mengingatkan Natsuki pada bacaan awalnya.

Meskipun, putranya masih tertatih-tatih membaca surah pendek tersebut, namun terlihat Natsuki memiliki semangat besar untuk terus belajar mengaji.

Cara Mama Mega satu ini bisa kita jadikan contoh untuk mengenalkan ilmu agama kepada anak sedini mungkin, Ma. Mengingat di masa produktif anaknya, mama Mega juga sudah mulai mengajarkan putranya belajar membaca surah-surah pendek. 

Dengan begitu, secara bertahap anak jadi lebih terbiasa dengan bacaan-bacaan Al-Qur'an yang bisa dimulai diajarkan dari surah pendek terlebih dahulu hingga surah yang lebih panjang ayatnya.

Hal ini dilakukan dengan penuh kesabaran ya, Ma, karena tak mudah mengajarkan anak-anak yang cenderung lebih aktif ingin bergerak ke sana kemari. 

Dalam unggahan video akun TikTok mama Mega, terlihat Ritsuki sang adik sedang berada di atas perosotan yang hendak merosot ke bawah bermain bersama kakaknya Natsuki. 

Mama Mega turut menjelaskan bahwa si Kecil sama sekali tidak terlihat takut akan ketinggian, hingga memuji Ritsuki karena terlalu aktif sampai berani bermain perosotan sendirian, tentunya hal tersebut tetap dalam pengawasan sang mama. 

Tampak Natsuki dan Ritsuki sangat menikmati momen kebersamaan dalam bermain perosotan tersebut, meskipun cuaca dingin, tak menghalangi mereka berdua untuk tetap aktif beraktivitas di luar rumah.

Salah satu video TikTok yang diunggah mama Mega, tampak sang mama mengajarkan Natsuki berbicara bahasa Jawa mulai dari belajar berhitung menggunakan bahasa Jawa. 

Di awal video, terlihat mama Mega menyebutkan satu persatu angka dimulai dari satu sampai sepuluh dalam bahasa Jawa yang kemudian diikuti oleh putranya Natsuki. 

"Setunggal, kale, tigo, sekawan, gangsal, enem, pitu, wolu, songo, sedoso" ucap mama Mega. 

Setelahnya, mama Mega juga mengajarkan beberapa kalimat dalam bahasa Jawa Krama yang artinya bahasa Jawa halus yang biasanya digunakan ketika berbicara kepada orangtua atau orang yang lebih tua. 

"Natsuki, ajenge dahar (artinya: Natsuki, mau makan), itu bahasa Jawa Halus ya Mas ya" tambahnya. 

Meskipun mama Mega telah lama tinggal di Jepang, hal tersebut tidak menghilangkan pengucapan bahasa Jawa yang lengkap dengan logat-logatnya, lho, Ma. 

Sehingga terdengar jelas dalam video, sang mama sangat fasih dalam berbicara bahasa Jawa yang biasanya juga digunakan untuk berkomunikasi dengan sang anak. 

Berikutnya, mama Mega juga mengajarkan Natsuki tentang kedisiplinan mulai dari hal yang sederhana salah satunya dengan membaca doa baik itu sebelum makan, mau tidur, turun hujan dan lainnya.

Hal itu telah diajarkan oleh mama Mega selain karena mendapatkan tugas dari sensei (artinya: guru) di sekolah untuk mulai menerapkan kedisiplinan kepada Natsuki di rumah. 

Dalam video unggahan di akun TikTok mama Mega, terlihat rekaman seorang diri putranya Natsuki yang tengah menadahkan tangan untuk membaca doa sebelum makan.

Terdengar jelas Natsuki yang lancar mengucapkan basmalah hingga membaca doa sebelum makan, hal tersebut tak luput tentunya dari berbagai pujian yang disematkan oleh warganet untuk mama Mega dan Natsuki sendiri.

Ada yang mengatakan bahwa cara mamanya yang cerdas dalam mendidik Natsuki, memuji paras tampannya sampai mendoakan Natsuki agar menjadi anak yang saleh.

Tak hanya itu saja, berbagai video lain yang diunggahnya pun banyak menampilkan Natsuki saat hendak makan yang terlihat terbiasa untuk membaca doa kemudian disusul dengan mengucapkan 'ittadakimasu' (artinya: selamat makan).

Demikianlah beberapa cara mengajarkan anak versi Mama Mega kepada anak-anaknya yang bisa dijadikan inspirasi untuk anak-anak kecil lainnya.

Semoga bisa menjadi contoh baik agar anak mau membiasakan diri dengan kebiasan baik yang sudah diajarkan sedini mungkin ya, Ma.