Awas, Jangan Sembarangan Menggerus Obat untuk Anak

Efek obat yang digerus sembarangan tidak main-main lho, Ma

6 Maret 2022

Awas, Jangan Sembarangan Menggerus Obat Anak
Freepik.com/8photo

Bagi orangtua, saat minum obat adalah saat yang menantang. Banyak anak yang memberontak saat minum obat, entah itu karena rasa obat yang pahit atau pun proses menelan obat yang sulit. 

Terkadang, untuk obat-obatan tertentu tidak ada alternatif seperti sirup yang mempermudah anak untuk menelannya. Akhirnya orangtua berinisiatif untuk menggerus pil atau tablet menjadi bubuk yang halus, menyerupai puyer.

Namun tahukah mama, tidak setiap pil atau tablet dapat digerus begitu saja karena dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi anak yang mengonsumsinya.

Berikut ini Popmama.com merangkum informasi seputar obat-obatan yang boleh dan tidak boleh dihancurkan, dilansir dari Very Well Health:

1. Mengapa tidak boleh sembarangan menggerus obat?

1. Mengapa tidak boleh sembarangan menggerus obat
Pexels/Ron Lach

Menggerus obat mungkin terdengar solutif karena anak dapat dengan mudah mengonsumsinya dalam bentuk bubuk. Terutama untuk anak yang baru belajar menelan obat utuh dan rawan tersedak.

Banyak orang menggerus obat dengan cara memasukkannya ke dalam kantong plastik, lalu memukulnya dengan ulekan atau palu. Tapi ini menimbulkan masalah karena dapat membuat lubang di kantong yang menyebabkan sedikit obat akan hilang. Hal ini mengurangi dosis obat. Selain itu, obat kemungkinan tersangkut di sudut-sudut kantong sehingga sulit diambil.

Melakukan hal tersebut dapat menurunkan efektivitas obat atau justru meningkatkan risiko efek samping dan overdosis. 

Editors' Pick

2. Obat-obatan yang sebaiknya tidak digerus

2. Obat-obatan sebaik tidak digerus
Freepik/jcomp

Berikut ini beberapa jenis obat-obatan berbentuk pil atau tablet yang tidak boleh digerus:

  • Obat berlapis enterik (lapisan khusus yang secara bertahap larut saat melewati lambung), ditandai dengan "-EN" atau "-EC"
  • Obat pelepasan bertahap, ditandai dengan "-CR", "-DA", "-ER", atau "-XR"
  • Obat opioid, antara lain fentanil, hidrokodon, metadon, demerol, exalgo, dan sebagainya

3. Cara aman menghancurkan obat

3. Cara aman menghancurkan obat
stockvault.net

Apabila obat yang diresepkan boleh digerus oleh dokter atau apoteker, ada beberapa cara aman menghancurkan obat yang dapat mama lakukan:

  • Gunakan penghancur pil khusus
  • Gunakan lesung dan alu dengan permukaan halus yang mencegah sebagian dosis obat hilang saat dihancurkan
  • Gunakan pemecah pil khusus

4. Anak saya tidak bisa menelan pil dan tablet, tapi obatnya tidak boleh digerus. Apa yang harus dilakukan?

4. Anak saya tidak bisa menelan pil tablet, tapi obat tidak boleh digerus. Apa harus dilakukan
Freepik/gpointstudio

Apabila anak mama masih belum bisa menelan pil dan tablet sementara obat yang diresepkan tidak boleh digerus, sebaiknya konsultasikan dengan dokter dan apoteker. Ketika dokter meresepkan obat, beritahukan bahwa anak mama lebih nyaman minum obat dalam bentuk sediaan puyer atau sirup. Dokter dan apoteker akan memilih obat-obatan yang sesuai dengan sediaan yang bisa dikonsumsi anak dengan tingkat efektivitas dan dosis yang sesuai.

Jadi, hindari asal menggerus atau menghancurkan obat tanpa sepengetahuan dokter dan apoteker ya, Ma.

5. Bolehkah pil atau tablet dimakan bersama obat atau makanan lain supaya anak lebih mudah mengonsumsinya?

5. Bolehkah pil atau tablet dimakan bersama obat atau makanan lain supaya anak lebih mudah mengonsumsinya
Freepik/Zinkevych

Cara lain yang banyak dilakukan orangtua adalah memberikan obat bersama dengan makanan atau minuman lain. Misalnya, minum pil atau tablet dengan pisang, dicampurkan ke dalam makanan untuk menghilangkan rasa pahit, atau meminumnya dengan minuman seperti teh, susu, atau jus buah. 

Perlu diketahui makanan dan minuman tertentu dapat mengurangi efektivitas obat. Misalnya susu dapat secara signifikan mempengaruhi bagaimana obat diserap dan dicerna tubuh, mengubah kadarnya dalam aliran darah. 

Konsultasikan mengenai formulasi obat yang dapat dikonsumsi anak dengan dokter dan apoteker agar mendapatkan bentuk sediaan yang paling efektif untuk anak.

Semoga informasi ini bermanfaat.

Baca juga:

The Latest