Serba-serbi Alergi Telur pada Anak yang Perlu Mama Tahu

Apa sih yang bikin anak alergi terhadap telur? Cari tahu di sini!

30 Juni 2022

Serba-serbi Alergi Telur Anak Perlu Mama Tahu
Freepik/jcomp

Telur adalah salah satu bahan makanan yang kaya gizi, murah, dan mudah diolah menjadi berbagai makanan yang nikmat. Cocok untuk mama yang tidak punya banyak waktu untuk memasak tetapi ingin memastikan anak mengonsumsi makanan yang sehat. 

Namun, jika anak mama memiliki alergi telur, makanan yang sederhana ini harus dihindari, bahkan juga makanan lain yang mungkin mengandung telur tanpa disadari. Telur adalah salah satu alergi makanan paling umum di masa kanak-kanak. 

Lalu, sebenarnya seperti apa sih alergi telur pada anak? Apakah bisa disembuhkan? Berikut ini Popmama.com merangkum informasinya, dilansir dari Today's Parent:

1. Apa itu alergi telur?

1. Apa itu alergi telur
Pexels/Estudio Gourmet

Alergi telur terjadi ketika sistem kekebalan tubuh keliru mengidentifikasi satu atau lebih protein dalam telur sebagai zat berbahaya. Akibatnya tubuh melepaskan zat kimia yang menyebabkan reaksi alergi. 

Anak-anak mungkin hanya alergi terhadap bagian telur tertentu. Namun, sebetulnya bagian telur yang paling sering memicu alergi adalah bagian putihnya dan hal ini menyebabkan gejala yang lebih serius.

Editors' Pick

2. Seberapa umumkah alergi telur?

2. Seberapa umumkah alergi telur
parents.com

Telur adalah salah satu alergi makanan yang dialami sekitar dua persen anak di seluruh dunia. Biasanya alergi ini muncul pertama kali saat anak secara sadar memakannya. 

Namun, alergi telur muncul ketika anak terlebih dahulu terpapar telur dalam beberapa cara, misalnya tidak sadar makan dalam jumlah sedikit atau bersentuhan melalui kulit yang rusak (seperti eksim).

Faktanya, bayi yang minum ASI sangat jarang terpapar protein yang cukup untuk mengalami reaksi alergi. 

3. Lebih baik cepat atau lambat memperkenalkan telur pada anak?

3. Lebih baik cepat atau lambat memperkenalkan telur anak
Freepik/timolina

Ada beberapa teori yang melatarbelakangi pemicu alergi telur pada anak (dan juga alergi makanan yang lainnya). Salah satunya adalah terlambat memperkenalkan makanan tertentu. 

Saat ini, para ahli menyarankan orangtua untuk segera memperkenalkan telur dan makanan lain yang berpotensi alergi, seperti kacang tanah dan wijen, pada usia enam bulan untuk membantu mengurangi kemungkinan anak mengembangkan alergi. 

4. Tapi, anakku tidak alergi terhadap produk telur yang dipanggang

4. Tapi, anakku tidak alergi terhadap produk telur dipanggang
Pixabay.com/ritae

Uniknya, mayoritas anak-anak tidak menunjukkan reaksi terhadap telur saat dipanggang dalam makanan, seperti cake, daripada dimasak ringan menjadi telur orak-arik. 

Maria Triassi Asper, ahli alergi dari The Hospital for Sick Children di Toronto mengungkapkan, "Ada sesuatu tentang telur yang dicampur dengan tepung dan dipanggang yang mengubah protein, sehingga sistem kekebalan tubuh tidak mengenalinya dan mentolerirnya."

Akan tetapi, jika anak alergi terhadap protein tahan panas dalam putih telur, apapun metode memasaknya tidak akan membuat perbedaan.

5. Apakah alergi telur anak bisa sembuh?

5. Apakah alergi telur anak bisa sembuh
Freepik

Sebuah studi di tahun 2007 menemukan bahwa empat persen anak mengembangkan toleransi terhadap telur pada usia empat tahun, 12 persen pada usia enam tahun, 37 persen pada usia 10 tahun, dan 68 persen pada usia 16 tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa seiring waktu tubuh anak dapat membangun toleransi terhadap telur. 

Obat untuk alergi telur memang tidak ada. Tetapi perawatan dengan cara imunoterapi oral yang melibatkan peningkatan dosis harian alergen secara bertahap untuk membangun toleransi, bisa membantu. 

Imunoterapi oral dapat membantu sebagian besar anak mentolerir porsi kecil telur dan mengurangi kemungkinan anafilaksis meskipun anak tetap akan alergi. 

Apabila mama menemukan indikasi anak menderita alergi telur, segera konsultasikan dengan dokter anak agar mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. 

Semoga informasi ini bermanfaat.

Baca juga:

The Latest