Tanda Anak Kelebihan Konsumsi Garam, Waspada!

Kenaikan berat badan anak juga bisa disebabkan karena terlalu banyak makan garam

18 November 2021

Tanda Anak Kelebihan Konsumsi Garam, Waspada
Pexels/Anna Shvets

Tanpa garam, rasa makanan menjadi hambar dan kurang sedap. Tak heran jika banyak orang yang menyukai makanan yang rasanya asin gurih, seperti pizza, gorengan, cilok, kerupuk, hingga aneka keripik. 

Namun, tahukah mama, bahwa sekitar 50% anak berusia 6-18 tahun kelebihan konsumsi garam daripada yang dianjurkan per harinya. Kelebihan konsumsi garam ini seringkali tidak disadari karena memang kandungan garam tidak melulu dari garam dapur yang secara nyata tampak. Bisa dari makanan beku, saus, aneka roti, dan keripik yang lazim dikonsumsi anak.

Lantas, seperti apa sih tanda-tandanya jika anka terlalu banyak mengonsumsi garam? Berikut ini Popmama.com merangkum tanda-tandanya, dilansir dari Parents:

1. Rasa haus berlebihan

1. Rasa haus berlebihan
Pexels/Cottonbro

Natrium atau garam bersifat menahan air. Apabila kandungan natrium banyak di dalam tubuh artinya lebih banyak air yang dibutuhkan tubuh agar terhidrasi. 

Apabila anak sering mengeluh haus dan tidak ada alasan jelas yang melatarbelakanginya, seperti udara yang panas atau sehabis olahraga, bisa jadi anak terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung garam.

2. Selalu ingin makanan yang asin

2. Selalu ingin makanan asin
Pexels/Valeria Boltneva

Garam memang membuat rasa makanan jauh lebih enak. Tak heran jika anak cenderung lebih menyukai keripik kentang ketimbang sayur-sayuran. 

Namun, jika anak selalu mencari makanan yang citarasanya asin, bahkan terbiasa menambahkan kecap asin atau garam ke dalam makanannya, pertimbangkan untuk mengganti garam dengan rempah-rempah lain. Misalnya menambahkan merica atau peterseli ke dalam telur dadar, alih-alih garam. 

Editors' Pick

3. Warna urin gelap

3. Warna urin gelap
Freepik/Ruslan_ivantsov

Ada banyak faktor yang membuat urin anak berwarna kuning gelap. Salah satunya adalah asupan garam natrium yang terlalu banyak. Apabila mama mendapati hal ini, ajak anak untuk memeriksakan diri ke dokter.

4. Ngemil makanan kemasan

4. Ngemil makanan kemasan
Freepik/Zilvergolf

Sebagian besar makanan kemasan dan makanan olahan mengandung sodium dalam jumlah tinggi. Sebaiknya anak menghindari mengonsumsi jenis makanan ini. 

Gantilah makanan kemasan dengan pilihan yang lebih sehat. Misalnya membuat berondong jagung sendiri, buah potong dengan saus yogurt, atau pun sayuran. Alangkah lebih baiknya apabila orangtua dapat menyajikan sayuran dalam berbagai variasi masakan, seperti dipanggang, direbus, atau dikukus. 

5. Kenaikan berat badan

5. Kenaikan berat badan
Freepik/Pixel-shot.com
Dok. Jovee

Selama ini makanan manis dan lemak dianggap sebagai penyebab utama kenaikan berat badan anak. Tetapi penelitian menunjukkan bahwa penambahan berat badan juga terkait dengan peningkatan asupan garam. 

Orangtua dianjurkan memantau makanan olahan yang asin dan tinggi natrium untuk menjaga asupan natrium anak dalam kisaran wajar. 

6. Berapa takaran konsumsi natrium untuk anak?

6. Berapa takaran konsumsi natrium anak
Freepik/KamranAydinov

Anjuran konsumsi natrium anak ditentukan berdasarkan usianya. Berikut ini jumlah kebutuhannya:

  • Usia 4-6 tahun: 3 gram asupan garam atau setara 1,2 gram natrium
  • Usia 7-10 tahun: 5 gram asupan garam atau setara 2 gram natrium
  • Usia 11 tahun ke atas: 6 gram asupan garam atau setara 2,4 gram natrium

Sebagai orangtua, mama perlu cermat dalam menyediakan asupan nutrisi untuk anak. Makanan-makanan yang tinggi garam sedapat mungkin konsumsinya dibatasi. Periksa label nutrisi untuk memastikan berapa jumlah natrium yang terkandung di dalamnya. 

Semoga informasi ini bermanfaat!

Baca juga:

The Latest