5 Tanda Anak Perlu Mendapatkan Terapi Makan

Terapi makan dapat membantu anak mendapatkan gairah makan dan kebutuhan nutrisi tumbuh-kembangnya

27 Januari 2022

5 Tanda Anak Perlu Mendapatkan Terapi Makan
Freepik/Kitirinya

Bagi sebagian orangtua, waktu makan adalah waktu yang sangat menantang. Apalagi jika anak mengalami GTM alias gerakan tutup mulut. Segala menu makanan sudah dicoba, akan tetapi anak tidak menunjukkan ketertarikannya terhadap makanan. Padahal ia membutuhkan asupan gizi untuk bertumbuh-kembang.

Masalah makan anak bukan hanya sekadar mogok makan. Picky eating, misalnya, adalah masalah makan yang perlu mendapatkan perhatian orangtua untuk segera diatasi.

Bukan melulu selera makan, masalah makan juga bisa terkait masalah psikologis atau pun biologis, seperti adanya gangguan bicara. Masalah ini dapat ditangani melalui terapi makan.

Berikut ini Popmama.com merangkum 5 tanda anak perlu mendapatkan terapi makan yang penting diketahui orangtua:

1. Anak tampak bad mood saat waktu makan tiba

1. Anak tampak bad mood saat waktu makan tiba
Freepik/pch.vector

Wajar apabila sesekali anak merasa tidak bersemangat makan. Tetapi jika hal ini terjadi setiap waktu makan tiba dan anak menunjukkan ketidaknyamanan yang berujung membuatnya stres, ini bisa menjadi red flag yang perlu diperhatikan orangtua. Misalnya menolak duduk di kursi makan, melemparkan makanan dan alat makan, atau tampak marah dan sedih.

Ini adalah cara anak berkomunikasi bahwa ia tidak menikmati kegiatan makannya.

Editors' Pick

2. Tumbuh-kembang anak terhambat

2. Tumbuh-kembang anak terhambat
Freepik/bilahata

Apabila pertumbuhan anak tampak berbeda pola dengan pertumbuhan anak yang lain dalam keluarga, hal ini menandakan adanya masalah dengan asupan gizi anak. Apalagi jika anak terlihat lebih kurus dan kecil, serta tidak memenuhi persentil pertumbuhan yang seharusnya. Anak perlu mendapatkan terapi makan untuk mengetahui apa yang menjadi masalahnya.

3. Menolak makan makanan yang bervariasi

3. Menolak makan makanan bervariasi
Pexels/Anastasia Shuraeva

Setiap anak pasti punya makanan favorit. Tetapi jika ia hanya mau makan makanan tertentu saja, mungkin orangtua perlu berkonsultasi dengan terapis. Hal ini termasuk jenis makanan, metode persiapan atau penyajian tertentu, merk, tekstur, suhu, dan rasa yang sama sepanjang waktu. 

4. Anak sering meludah atau muntah

4. Anak sering meludah atau muntah
Freepik/9nong

Jika anak setiap hari sering meludahkan atau memuntahkan makanannya, ada masalah yang tidak beres dengan kebiasaan makannya. Saat beralih ke makanan padat, anka dengan gangguan makan pediatrik sering muntah karena mungkin ada benjolan di area pencernaan atau tekstur yang membuatnya tak nyaman. Mungkin saja anak mengalami kesulitan mengunyah sebelum menelannya.

Jika itu masalahnya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan diagnosis dan rujukan spesialis.

5. Konsumsi utama anak adalah susu atau cairan

5. Konsumsi utama anak adalah susu atau cairan
Freepik

Susu dan minuman-minuman lain, seperti air putih atau jus buah, memang baik untuk tubuh. Tetapi perhatikan, apakah anak punya kecenderungan hanya mau mengonsumsi susu atau minuman lain yang berkalori tinggi. 

Di sisi lain, anak dengan masalah makan mungkin tidak dapat minum dari cangkir terbuka tanpa tersedak atau muntah. Terapi makan dapat membantu anak mengatasi masalah makan ini. 

Namun perlu diingat, perlu ketelatenan dalam proses menjalani terapi makan ini. Terapi ini bukanlah proses dalam semalam. Perlu kerjasama antara anak, orangtua, dan terapis untuk membantu anak mengatasi masalah makan yang dialami. Dengan begitu, waktu makan akan menjadi lebih menyenangkan bagi anak maupun orangtua.

Semoga informasi ini menginspirasi.

Baca juga:

The Latest