Tipe-Tipe Gagap pada Anak, Mana yang Perlu Mendapat Penanganan Lebih?

Penting mengetahui kapan ketidaklancaran bicara atau gagap dianggap normal dan tidak

12 April 2024

Tipe-Tipe Gagap Anak, Mana Perlu Mendapat Penanganan Lebih
Freepik/Makistock

Perkembangan kemampuan bicara anak sangatlah menakjubkan. Dari yang awalnya menggumam tak jelas di usia 6 bulan, akhirnya anak bisa berbicara dengan merangkai kata-kata bermakna di usia balita.

Ketika anak menjadi semakin verbal, mungkin sebagian anak mulai menampakkan adanya masalah dalam hal bicara.

Gagap adalah salah satunya.

Sebagai orangtua, penting untuk mengetahui kapan ketidaklancaran bicara adalah hal yang normal dari perkembangan, dan kapan harus mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Berikut ini Popmama.com merangkum tipe-tipe gagap pada anak, dilansir dari Healthy Children:

1. Tipe gagap yang khas pada balita

1. Tipe gagap khas balita
Pexels/Kha Ruxury

Tipe gagap yang khas pada balita ini termasuk wajar dan kecil kemungkinannya berkembang menjadi lebih parah. Berikut tanda-tandanya:

  • Mengulang frase kata ("Aku mau-aku mau makan apel") dan keseluruhan kalimat ("Tapi-tapi aku nggak mau pergi")
  • Menggunakan filler words (uhm, nggg, uhhh, eee)
  • Tidak ada tekanan atau usaha fisik ketika berbicara
  • Tidak ada perilaku bermasalah saat berbicara
  • Tidak ada reaksi negatif atau frustrasi
  • Tidak ada riwayat keluarga yang menderita gagap
  • Disfluensi ini berlangsung kurang dari 6 bulan

Editors' Pick

2. Tipe gagap yang tidak khas

2. Tipe gagap tidak khas
Freepik/master1305

Tipe gagap yang tidak khas pada balita ini berisiko tinggi pada perkembangan gagap yang lebih parah. Berikut tanda-tandanya:

  • Mengulang suara atau suku kata ("Lihat itu ada b-b-b-balon")
  • Memperpanjang kata dalam penyebutannya ("Ssssssssssusu di meja itu punyaku")
  • Anak tampak berusaha mengeluarkan suara tetapi kesulitan atau memerlukan usaha fisik ketika berbicara
  • Adanya perilaku sekunder yang beriringan dengan kesulitan berbicara (seperti mengerjap-ngerjapkan mata atau berdehem)
  • Reaksi negatif dan mengalami frustrasi saat berbicara
  • Adanya riwayat keluarga yang juga menderita gagap
  • Disfluensi ini berlangsung lebih dari 6 bulan
     

3. Risiko gagap pada anak

3. Risiko gagap anak
Freepik/Annakuzmenko

Risiko gagap pada anak sebetulnya dapat diprediksi dari beberapa faktor berikut ini:

  • Riwayat keluarga yang menderita gagap
  • Jenis kelamin, yang mana anak laki-laki lebih berpeluang tinggi mengalami gagap ketimbang anak perempuan
  • Usia munculnya gagap, di mana anak yang mulai mengalami kesulitan bicara di usia 4 tahun cenderung akan menderita kegagapan lebih lama ketimbang yang lebih muda
  • Adanya gangguan bicara atau bahasa yang terjadi bersamaan

4. Jika anak gagap, apa yang harus dilakukan orangtua?

4. Jika anak gagap, apa harus dilakukan orangtua
Freepik/shurkin_son

Jika orangtua mengkhawatirkan tentang keterampilan bicara anak yang menunjukkan indikasi gagap, konsultasikan dengan dokter anak. Dokter anak dapat memberikan evaluasi tentang keterampilan bicara dan bahasa anak. 

Apabila diperlukan, dokter anak dapat memberikan rujukan ke ahli patologis bicara-bahasa yang dapat memberikan evaluasi menyeluruh dan perawatan yang dapat membantu mengatasi masalah gagap pada anak.

5. Perawatan untuk anak gagap

5. Perawatan anak gagap
Pexels/Los Muertos Crew

Penanganan gagap sedini mungkin sangat penting, terutama sebelum anak menginjak usia sekolah. Ada dua jenis perawatan untuk anak gagap, yaitu:

  • Perawatan tidak langsung: Ahli patologis bicara-bahasa akan membantu orangtua dari anak penderita gagap untuk memodifikasi cara berkomunikasi dengan anak. Cara ini dianggap efektif karena orangtua adalah orang yang paling sering berkomunikasi sehari-hari dengan anak.
  • Perawatan langsung: Ahli patologis bicara-bahasa akan membantu anak seara langsung lewat strategi bicara yang spesifik dan mengurangi tekanan ketika gagap muncul.

Semoga informasi ini bermanfaat, Ma.

Baca juga:

The Latest