Rentique, perusahaan yang menyediakan platform digital untuk penyewaan pakaian rancangan desainer membuat debuah riset yang menunjukkan bahwa lebih dari 80% penggemar fashion Indonesia lebih memilih belanja produk fast fashion karena harga yang lebih terjangkau dibandingkan koleksi desainer.
Namun ternyata usia pemakaian hanya dua hingga tiga kali setelah pembelian. Perilaku ini mendorong lebih banyak limbah tekstil yang terproduksi.
Survei yang dilakukan Rentique kepada 500 responden di usia 24-35 menyatakan bahwa:
- 68% Perempuan mengeluarkan 1,5 juta rupiah untuk produk fast fashion setiap bulannya.
- 92% Perempuan mengaku bahwa mereka tidak memiliki pakaian yang layak untuk dikenakan untuk menghadiri acara yang spesial.
- 75% Perempuan mengaku setelah mengunggah foto dressnya di Instagram, mereka tidak akan mengenakannya lagi.
- 75% Perempuan setuju bahwa satu fast fashion dress hanya akan dikenakan 2-3 kali setelah pembelian.
Ellen MacArthur Foundation, lembaga riset ternama di dunia, dalam laporannya "A New Textiles Economy: Redesigning Fashion's Future", melaporkan bahwa perilaku penikmat fashion yang "sekali pakai-lupakan" menyumbang 500.000-ton mikrofiber ke alam setiap tahunnya dan mengancam keberlangsungan lingkungan.
Melihat kondisi ini, kita sebaiknya lebih memerhatikan kembali bahwa kebiasaan membeli pakaian tidak selamanya baik untuk lingkungan.
Pilihan menyewa menjadi jalan pintas yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sampah tekstil di dunia.
Itulah 6 alasan mengapa kamu harus menyewa pakaian dibandingkan membelinya dengan harga mahal. Jadi, kebutuhan fashion kamu sehari-hari bisa selalu terpenuhi tanpa harus menguras isi dompet.