Hewan adalah bagian penting dari ekosistem kita, masing-masing memainkan peran kunci dalam memastikan bahwa Bumi layak huni. Dengan demikian, setiap ancaman terhadap satwa liar dan keselamatan hewan lain harus menjadi perhatian kita semua.
Tas kulit, sepatu, mantel bulu, dan barang-barang lain yang terbuat dari kulit hewan, bulu, dan wol, mempengaruhi populasi hewan dan, dengan demikian, kelangsungan hidup umat manusia di planet ini.
Sebagai perbandingan, merek pakaian berkelanjutan (bebas kekejaman dan vegan) melindungi hewan dengan menggunakan alternatif kulit dan bulu dalam produk mereka, menyelamatkan hewan dari eksploitasi dan kematian sambil menjaga keseimbangan ekosistem.
Alasan dalam mempertimbangkan untuk menggunakan konsep fashion berkelanjutan juga digagas oleh sebuah perusahaan bernama Lenzing.
"Keberlanjutan merupakan kunci dari kesuksesan industri fashion. Dengan membawa komitmen tersebut, Lenzing yang hadir di Indonesia sejak 1983 terus membawa inovasi teknologi ke dalam industri fashion melalui produksi serat tekstil unggulan. Dalam kesempatan ini kami mengusung produk serat yang ramah lingkungan demi terciptanya keberlanjutan, mengatasi perubahan iklim, serta mendukung percepatan Indonesia dalam mencapai bebas emisi karbon pada tahun 2050. Melaui serat TENCEL™ dan LENZING™ ECOVERO™ kami yakin mampu membawa tren baru bagi masa depan fashion Indonesia. Seiring dengan bertumbuhnya pemahaman masyarakat yang semakin bijak dalam memilih produk yang tidak saja trendi namun juga berkualitas dan terjangkau serta ramah bagi lingkungan," ungkap Winston A. Mulyadi, Head of Commercial Textile, Lenzing Group SEA and Oceania.
Pada booth Lenzing di Indo Intertex 2022, Lenzing berkolaborasi dengan para mitra andalan yang telah memproduksi dan meluncurkan berbagai produk tekstil untuk fashion dengan menggunakan serat TENCEL™ dan LENZING™ ECOVERO™ sebagai bahan dasar berkualitas tinggi dan dapat diaplikasikan untuk pakaian sehari-hari, denim serbaguna, pakaian olahraga berperforma tinggi serta home-textile.
Para mitra Lenzing ini memiliki kesamaan visi dan berkomitmen untuk berkontribusi kepada industri fashion yang berkelanjutan dan hendak menampilkan dan menawarkan berbagai pilihan benang dan kain dengan merek serat unggulan dari Lenzing dalam perhelatan Indointertex tahun ini.
Terobosan yang tidak kalah penting dari Lenzing adalah serat dengan merek LENZING™ ECOVERO™ , yaitu serat viscose atau rayon yang diproduksi dengan standar yang lebih tinggi dibanding dengan serat viscose dipasaran saat ini, karena menggunakan proses produksi yang lebih ramah lingkungan, karbon emisi 50% lebih rendah dan dampak penggunaan air yang lebih sedikit serta telah disertifikasi oleh EU Ecolabel.
Serat viscose bermerek LENZING™ ECOVERO™ terjangkau bagi semua kalangan konsumen, untuk pasar Indonesia, LENZING™ ECOVERO™ telah berkolaborasi dengan berbagai brand lokal kenamaan seperti DUST, SARE Studio, Alowalo, Belimukena, Bhoemi Brand dan beberapa merek fashion lokal lainnya.
"Kami ingin menghadirkan koleksi busana yang tidak hanya indah untuk dikenakan, namun juga memiliki nilai tambah bagi pemakainya. Inovasi Lenzing melalui serat LENZING™ ECOVERO™ menjadikan setiap potong pakaian kami memiliki kualitas terbaik serta turut membantu terciptanya keberlanjutan dalam industri fashion, sehingga para konsumen tidak perlu merasa khawatir saat mengenakannya," ungkap Matthew Aldo Susabda CEO dari PT. Cipta Adhyabusana dengan merek pakaian Dust.
Demikian informasi mengenai pentingnya mempertimbangkan sebagai pelaku bisnis maupun konsumen dalam menggunakan fashion berkelanjutan. Konsep ini begitu bermanfaat dalam memberikan kontribusi untuk menyelamatkan bumi.