Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik/marymarkevich
Freepik/marymarkevich

Tentunya, bau badan sangat mengganggu aktivitas seseorang bukan?

Kini nggak heran jiia banyak orang suka memakai parfum favorit untuk pertemuan penting maupun demi meningkatkan kepercayaan dirinya. Hal itu akan mencegah bau badan yang tidak sedap. 

Ya, kehadiran parfum sudah sangat populer saat ini. Penggunaannya pun membantu melawan bau badan. Namun ternyata jika ditilik dari sejarahnya, parfum sudah ada sejak beribu-ribu tahun sebelum masehi.

Berikut Popmama.com berikan asal-usul parfum yang perlu kamu ketahui:

1. Tapputi adalah kimiawan yang membuat parfum

Freepik

Bahwa zaman dahulu penggunaan parfum yang sudah ada sejak 4000 tahun lalu terkait dengan misteri dan ritual keagamaan. Parfum dimulai di Mesopotamia kuno, Mesir, peradaban Lembah Indus dan mungkin Tiongkok Kuno. Selanjutnya lebih disempurnakan oleh Romawi dan Muslim.

Sementara parfum pertama kali ditemukan oleh seorang perempuan bernama Tapputi. Ia tercatat sebagai kimiawan yang membuat parfum. Ini disebutkan dalam sebuah tablet runcing dari milenium ke-2 SM di Mesopotamia. Tapputi menyuling bunga, minyak dan calamus dengan aromatik lainnya. Kemudian menyaring dan memasukkannya kembali ke dalam wadah beberapa kali.

Sedangkan parfum tertua masih ada di dunia di Pyrgos, Siprus. Parfum ditemukan di sebuah wewangian kuno, sebuah pabrik seluas 300 meter persegi (3.230 kaki persegi) yang menampung setidaknya 60 lukisan, mangkuk pencampur, corong dan botol parfum. Pada zaman kuno orang menggunakan bumbu dan rempah-rempah seperti almond, ketumbar, murad, damar konifer bergamot dan bunga.

2. Penggunaan parfum di Mesir

Freepik/user14908974

Ternyata wewangian yang telah ditemukan selama ribuan tahun di Mesir kuno, Kekaisaran Romawi, Mesopotamia dan Kekaisaran Persia. Pada zaman itu parfum digunakan untuk kebersihan, upacara dan sebagai simbol kebangsawanan. Bahkan hieroglif di makam Mesir menunjukkan bahwa orang Mesir Kuno dan Mesopotamia membuat parfum sejak 3.000 SM. 

Pembuat wewangian pertama menggunakan resin aromatik untuk mempermanis aroma persembahan kurban. Di Mesir orang-orang percaya jika membakar dupa, maka bisa menghubungkan manusia dengan para dewa dan menyenangkan para dewa. Lebih khususnya pada dewa Nefertem. Tetapi sampai awal zaman keemasan Mesir, parfum hanya digunakan dalam ritual keagamaan.

Dilansir dari Perfumesociety.org, pendeta Mesir dan Firaun dikuburkan dengan wewangian. Ketika makam-makam itu dibuka oleh para arkeolog, pada tahun 1897, parfum-parfum itu ditemukan masih mempertahankan aroma aslinya yang manis. Tokoh-tokoh penting dalam sejarah Mesir dimakamkan dengan minyak wangi. Ini untuk memastikan kebutuhan penciuman mereka terpenuhi.

3. Kehadiran parfum di tangan orang Persia

Freepik/rawpixel.com

Selain Mesir, kehadiran penggunaan parfum juga menyebar ke daerah lainnya seperti Cina, Israel, Kartago, Arab, Hindu, Yunani dan Romawi. Dimana hal itu tersebar melalui ahli kimia dari Persia dan Arab yang membantu memodifikasi parfum, sehingga penggunaannya tersebar ke seluruh dunia. Orang Persia sendiri adalah inovator. Mereka memutuskan untuk membangun pengetahuan orang Mesir dan Romawi. 

Lebih tepatnya mereka tidak hanya menjadi pedagang wewangian yang ahli selama lebih dari satu abad. Orang Persia mengubah resep parfum yang biasa digunakan dan menghasilkan formula baru hingga menemukan parfum non-minyak. Pada akhirnya Persia Kuno menguasai perdagangan parfum selama ratusan tahun dan dikenal sebagai penemu parfum non-minyak.

Ditambah lagi golongan bangsawan Persia menempatkan parfum sebagai hal yang penting. Raja-rajanya memiliki aroma yang khas dan berbeda dari masyarakat pada umumnya. Sebagian besar orang-orang Persia menggunakan wewangian saat acara keagamaan. Selain itu, mereka menggunakan kurang lebih 2.800 ton kemenyan impor untuk pemandian umum. Tujuannya guna mengharumkan air dan perawatan tubuh.

4. Pembuatan parfum di India

Freepik/wirestock

Kata 'Attar' atau 'Ittar' berasal dari kata Persia kuno 'attar', 'otto' atau 'ottar' yang berarti parfum, wewangian atau aroma. Dimana pembuatan minyak wangi Attar adalah praktek mengekstraksi aroma dari bunga, herbal dan sumber botani lainnya. Beberapa minyak attar juga diekstraksi dari spesies kayu. Hal ini umumnya dikenal sebagai Ittar juga di India.

Bahwa Attar cukup kuno di India, lebih tepat usianya lebih dari 60.000 tahun. Pada zaman itu para raja akan memulai hari mereka dengan wewangian. Menurut 'Agni Purana', mereka akan mandi dengan lebih dari 150 jenis wewangian. Sejumlah besar laki-laki dan perempuan terlibat dalam menyiapkan wewangian di antaranya perempuan yang paling banyak jumlahnya. Mereka disebut Gandhkarika atau Gandhhadika. Wewangian ini dikenal sebagai Itra.

Catatan paling awal dari pembuatan parfum di India dapat ditemukan di 'Brihat Samhita', sebuah ensiklopedia yang ditulis oleh filsuf Varahamihira. Ia adalah seorang astronom, matematikawan dan astrolog India abad ke-6 yang tinggal di Ujjain. Sepanjang sejarah, Indian Fragrances telah menjadi situs perdagangan aromatik yang semarak. Parfum, rempah-rempah dan barang berharga lainnya diperdagangkan di sepanjang jalan sutra. Ini jaringan rute perdagangan yang sibuk yang membawa aroma India ke Barat. 

5. Ketenaran parfum di Prancis

Freepik/kues1

Pada zaman kuno, peradaban Mesir serta Yunani-Romawi mengembangkan bentuk parfum pertama untuk ritual keagamaan. Namun secara bertahap  perdagangan berlipat ganda antara Eropa dan Timur. Dimana parfum tiba di Eropa dari abad ke-13 dengan kembalinya Perang Salib. Di waktu ini orang-orang membawa kembali rempah-rempah yang tidak diketahui dan kebiasaan perlengkapan mandi baru. Mereka mulai mengoleskan bahan beraroma langsung ke kulit.

Pada tahun 1370, parfum pertama yang dibuat di Prancis berasal dari Ratu Hongaria. Wewangian tersebut sebenarnya adalah alkohol rosemary yang kekuatan estetika dan nilai terapeutiknya dipuji. Selama abad pertengahan, Venesia masih dianggap sebagai pusat wewangian di Eropa. Kedatangan Catherine dari Medicis dan pembuat parfumnya Rene the Florentine, di istana Prancis pada abad ke-16 yang mendorong seni wewangian sebagai simbol Prancis. 

Pada saat inilah Prancis menjadi terkenal dengan budaya tanaman parfum dan elaborasi esens wangi. Ketenaran parfum Prancis semakin didorong selama abad-abad berikutnya, terutama berkat Louis XIV. Ia sangat menyukai wewangian, wewangian binatang serta bunga-bunga. Parfum kemudian menjadi lambang kehalusan dan kekayaan Prancis, di mata seluruh dunia.

Nah, itulah asal-usul parfum. Apakah kamu selalu memakai parfum?

Editorial Team