Tangan-tangan pengrajin menjadi penopang dari setiap cerita merek lokal satu ini. Thresia Mareta, founder dari LAKON Indonesia menceritakan kepada Popmama.com sepak terjangnya dalam membangun merek lokal ini dengan dasar dan asa dari pengrajin Indonesia di beberapa titik di Indonesia.
Tidak hanya sekedar merek, menurut Thresia hal yang dibangunnya adalah sebuah ekosistem. Tidak hanya untuk penikmat budaya batik sepertinya, tetapi juga bagi para pengrajin yang menjadi sumber karya dari LAKON Indonesia sejak 2018, tahun didirikannya mereka itu sendiri.
"LAKON Indonesia itu ekosistem bukan hanya brand fashion saja yang saya bangun. Dipikiran kita, mereka (pengrajin) yang ekonominya di bawah perlu dikasih sumbangan berbagai bentuk. Dari seragam buat anaknya, uang sekolah, biaya hidup, dan sebagainya. Tapi yang sebenarnya di dalam kelompok ini ada pengrajin itu punya keterampilan yang bisa menghasilkan," jelas Thresia kepada Popmama.com.
Lebih lanjut, ia berbicara mengenai ekosistem yang mendukung pengrajin untuk bisa hidup dari karya buatan mereka. Bukan khawatir dan merasa was-was tidak bisa hidup dari sana.
Berikut Popmama.com rangkum cerita lengkapnya dengan Thresia Mareta.
