Potret Brand Dunia Tampilkan Koleksi Pakaian Haute Couture, Megah!

Mengutip dari The VOU, haute couture pertama kali muncul pada tahun 1800-an di Prancis, tepatnya era Revolusi Industri. Istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan sebuah gaya gaun terbaru hasil kerajinan tangan yang didesain khusus untuk kalangan bangsawan.

Pada 1868 didirikan sebuah lembaga di Paris bernama Federation de la Haute Couture et de la Mode (FHCM). Organisasi ini bertujuan untuk mempertahankan dan menjaga standarisasi kualitas mode pakaian.

Gaya haute couture ini merangkum desain terbaik dan menawan serta inovasi yang menghasilkan pakaian dengan gaya terbaik, indah dan paling mahal di seantero dunia, hingga desain yang "unik." Seseorang yang membuat pakaian haute couture disebut courtiers.

Keberadaan istilah haute couture dalam dunia fesyen mendorong para perancang busana untuk terus memberikan karya mode pakaian paling modis dan berkarakter. Hal tersebut agar mendapat pengakuan secara universal sebagai perancang busana terbaik. 

Setiap merek dunia memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Mulai dari memasukkan unsur klasik dan keanggunan, memasukkan elemen budaya, hingga unsur glamour.

Popmama.com merangkum potret brand dunia tampilkan koleksi pakaian haute couture, megah!

Dior sebagai salah satu rumah mode ternama dunia ikut andil dalam pergelaran Paris Haute Couture Spring/Summer 2023. Maria Grazia selaku creative designer menjadikan Josephine Baker sebagai dalam menciptakan koleksi terbaru mereka.

Josephine Baker merupakan seorang penyanyi dan penari berdarah campuran Afrika-Amerika yang hijrah ke Paris, Prancis, pada pertengahan tahun 1920-an. Kala itu kota Paris menjadi incaran para seniman, penulis, dan perancang busana untuk mengembangkan kariernya.

Bagi Maria Grazia, Baker mewujudkan modernitas pada masa itu karena adanya percampuran budaya dan pengalaman yang Baker dapatkan dari semaraknya kota Paris. Tak sia-sia, sepulangnya Baker ke New York ia tampil di Teater Strand dan Carnegie Hall.

Direktur kreatif Dior lantas menangkap besarnya energi Josephine Baker dan mempresentasikannya melalui warna hitam, putih, krem dengan perpaduan warna emas pada pakaian yang memberikan kesan elegan dan modern. Koleksi terbaru ini memilih bahan satin dan beludru semakin menonjolkan kesan elegan.

Ornamen berupa sulam halus, kancing serta payet perak kecil yang bersinar menjadikan koleksi haute couture ini semakin berkilau. Beberapa pakain juga menggunakan mantel maupun jas sebagai pelengkap.

Koleksi Viktor&Rolf yang ditampilkan di Paris Haute Couture Fashion Week 2023 menjadi paling memorable di benak pengamat fesyen hingga masyarakat biasa. Rumah mode avant-garde asal Belanda itu mengguncang publik saat menampilkan koleksi bertajuk 'Late Stage Capitalism Waltz'.

Sang Desainer label Viktor&Rolf memamerkan deretan gaun dengan bentuk yang unik dan tak biasa. Hal ini karena posisi gaun dibuat melawan arah gravitasi. Tak seperti posisi baju pada umumnya, yaitu lurus dari arah kepala ke kaki. Tapi ini dibuatnya dari kiri ke kanan, baik tegak lurus maupun agak miring. Bahkan ada satu gaun yang sangat nyentrik karena posisinya terbalik.

Baju-baju tersebut terbuat dari bahan tulle dengan model ballgown klasik serta penggunaan warna-warna pastel. Saat para peragawati itu berjalan di runway dengan gaun yang dibalik dari segala arah, mereka memakai korset berwarna netral. Sehingga perhatian utama tetap kepada gaun-gaun nyentrik itu.

Mengutip PageSix, Viktor&Rolf menunjukkan koleksi haute couture SS23 ini yang sebagai "parade konstruksi yang seperti mimpi namun surealis".  Viktor&Rolf mengartikan keadaan dunia yang kacau balau dan terbalik ke dalam sebuah koleksi haute couture yang fantastis, berani, dan jenaka.

Tak mau kalah dengan kompilasi pakaian Viktor&Rolf yang "unik", Schiaparelli juga mempersembahkan hasil rancangan yang "nyentrik." Jika Viktor&Rolf berani menampilkan baju yang dijungkirbalikkan, sedangkan rumah mode Schiaparelli tampil berani menggunakan aksesoris megah berupa penggunaan replika kepala singa.

Dilansir dari Life and People, pemilihan kepala hewan sebagai aksesoris cukup kontroversial. Namun, Direktur Kreatif Daniel Roseberry terinspirasi dari salah satu karya sastra paling terkenal sepanjang masa, yaitu "The Divine Comedy" oleh Dante Alighieri. Daniel Roseberry  memusatkan pengimplementasian dengan penggunaan bulu pada gaunnya. Menurut Roseberry, mereka mewakili "nafsu, kesombongan, dan keserakahan".

Tiga model pakaian yang menyita perhatian adalah busana yang dikenakan tiga model papan atas yaitu Sharlom Harlow, Irina Shayk, dan Naomi Campbell. Salah satu koleksi terbaru Schiaparelli dengan ornamen kepala singa juga dipakai oleh Kylie Jenner saat menghadiri perhelatan fesyen tersebut.

Direktur Kreatif Pierpaolo Piccioli mempersembahkan Le Club Couture Spring Summer 2023 di Pont Alexandre III yang bersejarah di Paris untuk koleksi terbaru Valentino. Melansir Envimedia, tema tersebut sebagai penghormatan atas gaya busana klub aneh yang eksploratif. Hal ini ditunjukkan dari penggunaan warna-warna yang berani, potongan detail yang unik, serta menonjolkan tekstur berupa gelombang.

Neon pink, hijau, dan oranye., merah muda, ungu, nude, biru, hitam, dan putih dipilih sebagai warna pada koleksi haute couture ini. Piccioli mengombinasikan gaun malam dengan mode kelas atas. Di perhelatan adibusana ini, ia mengedepankan nilai individualisme yang menampilkan siluet tebal di setiap

Pada koleksi ini model baju teranyar Valentino, meliput celana pendek dan rok mikro. Celana ketat yang memiliki hiasan permata hingga pola bunga sangat kontras dengan potongan melingkar. Kemegahan koleksi ini terasa pada gaun-gaunnya yang memiliki siluet dan teksturnya dari gaun one-shoulder slit yang pas-pas badan. Gaun tersebut juga dihiasi ruffles mengombinasikan pendekatan geometris hingga siluet putri duyung.

Chanel tak ketinggalan menyelenggarakan perhelatan fashion show adibusana pada Selasa, 24 Januari 2023 di Grand Palais Ephemere di Paris. Dikutip dari Chanel, Virginie Viard mendapat inspirasi dari mendapat inspirasi dari patung hewan di apartemen Coco Chanel. Hewan-hewan tersebut, antara lain burung, unta, hingga rusa jantan.

Seniman Xavier Veilhan merealisasikan hewan dalam bentuk replika atau patung yang terbuat dari kayu, karton, dan kertas. Virginie Viard memilih warna earth thone, soft pink, serta hitam dan putih untuk melengkapi koleksi adibusana ini. Ia juga menggunakan payet-payet guna memberikan kesan glamour.

Itulah ulasan mengenai potret brand dunia tampilkan koleksi pakaian haute couture. Perusahaan mode internasional masih terus berlomba menampilkan pakaian "unik" yang tentunya tetap menonjolkan ciri khasnya masing-masing.