Kenapa Laki-Laki Gendut di Perut, Sementara Perempuan di Pinggang?

Ternyata ada penjelasan sainsnya

18 Mei 2022

Kenapa Laki-Laki Gendut Perut, Sementara Perempuan Pinggang
Pexels/Towfiqu barbhuiya

Lemak berlebih yang bertumpuk di tubuh membuat Mama dan Papa terlihat gemuk. Sadarkah, tumpukan lemak antara Papa dan Mama berbeda, lho. 

Sering jadi stereotip, laki-laki yang sudah menikah biasanya akan memiliki perut yang buncit. Meski sebenarnya, tidak semuanya seperti itu, ya. 

Lalu, kenapa laki-laki yang punya kelebihan berat badan akan langsung terlihat dari perutnya? Sedangkan para perempuan yang punya kelebihan berat badan akan terlihat besar di area pinggul dan paha. 

Ada jawaban sains dari hal tersebut, Popmama.com akan menjabarkannya untuk Mama. 

1. Perut merupakan area paling luas untuk menimbun lemak

1. Perut merupakan area paling luas menimbun lemak
Freepik/diana.grytsku

Pada tubuh laki-laki, area paling luas untuk menimbun lemak adalah perut. Menurut Direktur Center for Human Nutrition di University of California, LA, Dr Zhaoping Li, perut laki-laki seperti bagasi di mobil. 

Semua nutrisi makanan termasuk lemak berkumpul di sana dan tidak ada masalah sama sekali. Hanya saja, jika laki-laki makan terlalu banyak dan tidak melakukan olahraga secara rutin, maka bagasinya akan terlihat penuh. 

Setelah lemak tidak bisa lagi memenuhi area perut, barulah lemak mencari tempat lain seperti di otot dan pankreas.

Inilah saatnya di mana kamu akan merasakan masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung, demikian menurut dr Li. 

Editors' Pick

2. Perempuan menimbun lemak di paha dan pinggul

2. Perempuan menimbun lemak paha pinggul
Freepik/jcomp

Secara genetik, perempuan punya lebih banyak tempat untuk menyimpan lemak, dibanding para laki-laki, demikian dilansir dari Live Science. 

Hal ini disebabkan karena estrogen yang ada di tubuh, membuat lemak tersimpan di area paha dan pinggul. Saat hamil, lemak-lemak tersebut bisa memberikan energi yang dibutuhkan oleh tubuh atau saat menyusui. 

Namun setelah area pinggul dan paha sudah penuh, maka lemak akan merajalela ke area perut. 

3. Perempuan yang menjelang menopause cenderung punya lemak perut

3. Perempuan menjelang menopause cenderung pu lemak perut
Freepik/stockingg

Bukan tidak mungkin perempuan bebas dari lemak perut. Mereka yang punya lemak di perut cenderung memiliki masalah kesehatan dibanding mereka yang tidak. 

Selain itu, perempuan yang menjelang menopause cenderung punya lemak yang banyak di perut. Hal ini disebabkan oleh perubahan metabolisme tubuh yang berhenti menyimpan lemak di paha dan pinggul. 

Malahan, tubuh menyimpan lemak di perut dan inilah kenapa perempuan berumur cenderung punya perut yang gendut meski sudah diet. 

4. Perempuan yang punya level testosteron tinggi juga punya risiko perut berlemak

4. Perempuan pu level testosteron tinggi juga pu risiko perut berlemak
Freepik/benzoix

Perempuan dengan level testosteron di atas rata-rata memiliki risiko penumpukan lemak di perut.

Termasuk perempuan dengan masalah kesehatan seperti PCOS, atau mereka yang punya level estrogen yang rendah, juga lebih mudah memiliki lemak perut yang menumpuk, demikian menurut Kepala Bedah Obesitas di Lenox Hill Hospital di NYC, Dr Mitchell Roslin. 

5. Untungnya, lemak perut merupakan yang paling mudah dimusnahkan

5. Untungnya, lemak perut merupakan paling mudah dimusnahkan
Freepik

Lemak di perut menjadi tanda bahaya bagi kesehatan setiap orang. Jika Mama atau Papa sudah memiliki lemak di perut, maka sebisa mungkin segera perbaiki gaya hidup agar bisa lebih sehat. 

Untungnya, lemak di perut merupakan salah satu area yang mudah terbakar. Saat mulai rutin berolahraga, lemak di perut akan hilang lebih dahulu, baru diikuti oleh lemak di area lain di tubuh. 

Menurut penelitian, tebalnya lemak di tubuh bisa meningkatkan risiko demensia, osteoporosis pada perempuan, dan kanker. Menurut studi yang dilaporkan pada tahun 2012, orang dengan lemak perut yang tebal padahal ia tidak obesitas memiliki potensi tinggi untuk kehilangan nyawa karena sakit jantung. 

Jadi, jika merasa celana sudah tidak muat lagi, ini saatnya untuk mulai olahraga dan kembali ke gaya hidup yang lebih sehat. 

Baca juga:

The Latest