PPKM masih berlangsung sampai akhir bulan ini. Kembali memasuki hari-hari yang dihabiskan di rumah saja. Keluarga Ringgo-Sabai punya kegiatan menarik.
Berawal dari keinginan mereka untuk punya foto keluarga, maka dibuatlah konsep yang tidak biasa. Mereka melakukan pemotretan mandiri dengan kamera menggunakan tripod dan segalanya dilakukan sendiri.
Yang tak kalah unik adalah, konsepnya yang jadul. Eits, namun hasilnya tetap keren.
Popmama.com akan memberikan seperti apa saja fotonya.
Saat pertama kali melihat foto keluarga mereka, langsung teringat foto pada sekitar tahun 80-an. Di mana sebagian masih ada yang hitam putih, mengenakan pakaian sederhana yang rapi dan tanpa senyum.
Inilah konsep yang dibuat oleh keluarga Ringgo dan Sabai. Menariknya, anak-anaknya pun mengikuti gaya tenang dan tidak tersenyum.
Menurut para teman-temannya, ini adalah konsep yang memang sudah diimpikan oleh Sabai dan Ringgo.
Papa Ringgo menggunakan polo shirt yang dimasukkan ke celana dengan rapi. Tak lupa gesper yang harus terlihat juga.
Hal yang mirip juga dikenakan oleh Bjorka dan Marson. Bedanya, anak laki-laki pertama mereka menggunakan kemeja yang dikancing sampai atas. Super rapi!
Masih ingat pakaian perempuan yang sering dikenakan di tahun 80-an? Biasanya menggunakan kemben dengan outer kebaya dengan warna cerah dan bermotif bunga.
Inilah style yang dipilih Mama Sabai. Ia menggunakan tanktop dengan outer lengan 3/4 berwarna merah dan bermotif bunga-bunga.
Rambutnya sengaja diurai tanpa hiasan. Simple at its finest!
Biasanya, rambut anak laki-laki pertama mereka selalu dibiarkan terurai dengan nyaman, tanpa arahan poni harus ke mana. Namun untuk sesi foto mandiri kali ini, poni klimis Bjorka dimiringkan ke samping. Mendukung konsep sekali, deh!
Tapi kalau Mama perhatikan, ada usapan bedak di sekitar wajah Bjorka yang membuat fotonya terlihat lebih lucu.
Saat ini, hampir semua foto pasangan akan memilih untuk duduk bersebelahan, bersandar di bahu pasangan, atau saling memeluk.
Namun di sesi foto kali ini, pasangan tersebut memilih konsep yang berbeda. Ringgo terlihat duduk tegap menopang Sabai yang menyandarkan punggung ke Ringgo.
Sementara Ringgo mengalungkan tangannya di pinggang Sabai dan Sabai menempatkan tangannya di leher Ringgo.
Pose tersebut disempurnakan dengan ekspresi yang datar tanpa senyum. Tak hanya yang melihat, foto-foto ini mengundang tawa Sabai juga.
"Ku tak sanggup bikin caption" tulisnya dengan emoticon tertawa lepas.
Lucu ya, Ma! Oh ya, Ringgo pernah membocorkan kalau ia membeli background bergambar pedesaan di e-commerce dengan harga yang ramah di kantong.
Apakah Mama sekeluarga berencana membuat sesi foto juga selama PPKM Darurat ini? Buat yang seru ya, supaya bisa jadi kenang-kenangan nantinya.