Dalam botox, ada cairan pelarut yang masih diragukan kehalalannya. Hal ini disampaikan oleh dosen Biokimia IPB dr Anna P Roswiem. Menurutnya, awalnya botox digunakan oleh dokter sebagai obat untuk penyakit syaraf mata.
Namun kini botox berguna sebagai anti penuaan dan sudah dilegalkan sebagai salah satu produk kecantikan.
Dalam menumbuhkan bakteri Clostridium botulinum, dibutuhkan media dari tumbuhan atau hewan. Pada kenyataannya, menumbuhkan bakteri ini di media tanaman membutuhkan biaya yang mahal, sehingga dipilih media hewan.
Hewannya ini masih diragukan kehalalannya. Seperti jika menggunakan babi, sudah pasti haram. Lalu, jika menggunakan sapi pun, belum tentu cara penyembelihannya sesuai syar'i atau tidak sehingga sumbernya belum tentu halal.
Dalam penyuntikan botox biasanya disertakan dengan bahan pelarut seperti human serum albumin, demikian jika dilansir dari pubs.asahq.org.
Bahan pelarut ini kemungkinan besar tidak halal karena berasal dari serum darah manusia, meskipun dalam medis serum ini sudah terjamin aman dan steril.
Kesimpulannya, kecuali Mama bisa mengetahui semua sumber dan turunan dari bahan-bahan botox yang akan dipilih dan bisa memastikan segalanya halal, maka lebih baik menghindarinya.
Selain botox, ada banyak cara yang bisa dicoba untuk menjaga kulit wajah awet muda. Kenapa tidak coba cara yang alami?