Industri fashion merupakan salah satu industri yang bergerak cepat sesuai minat pasar. Hal ini dilakukan oleh sejumlah ritel fashion yang kemudian disebut sebagai fast fashion.
Dinamakan fast fashion karena proses produksinya yang cepat untuk menghasilkan model baru sebanyak mungkin yang nantinya akan dijual dengan harga murah dan jumlah yang banyak agar ritel bisa untung.
Industri fast fashion dapat memproduksi hingga 42 model pakaian dalam 1 tahun, apabila terdapat kelebihan produksi atau produksi yang gagal maka pakaian tersebut harus dihilangkan dengan cara dibakar.
Bayangkan saja jika tiap musim ada model tersendiri yang berbeda, kira-kira berapa banyak pakaian yang salah atau kelebihan produksi yang akan dibuang? Belum lagi bahan-bahan sisa juga akan dibuang dan berakhir di TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
Menurut data Ellen MacArthur Foundation, badan yang fokus mempelajari polusi industri mode, kini limbah bisnis busana di dunia sudah mencapai US$500 miliar per tahun.
Oleh karena itu, digagaslah sustainable fashion. Sustainable fashion adalah sistem pola pikir bertanggung jawab yang mempertimbangkan dampak lingkungan, social, dan ekonomi pada keseluruhan daur hidup produk.
Tak hanya untuk desainer atau produsen baju saja, konsumen pun bisa ikut serta melakukan prinsip-prinsip ini demi keberlanjutan lingkungan.
Lantas, bagaimana cara menerapkan sustainable fashion mulai dari diri sendiri? Berikut Popmama.com telah merangkum 5 daftar lengkapnya!
