Jane Birkin Meninggal Dunia, Sosok Inspirasi di Balik Tas Mewah Hermes

Jane Birkin memulai kariernya sebagai aktris, mengambil peran kecil dalam film-film terkenal seperti Blow-Up karya Michelangelo Antonioni (1966) dan Kaleidoscope (1966). Setelah berpapasan di lokasi syuting film Slogan pada tahun 1968, Jane Birkin menemukan dirinya terpesona oleh pemeran utama film tersebut, aktor dan penyanyi Prancis terkenal Serge Gainsbourg.

Nama Jane Birkin mendunia berkat hits yang tenar di tahun 1969, di mana dia dan kekasihnya, Serge Gainsbourg, berkolaborasi menyanyikan lagu Je t'aime moi non plus yang eksplisit secara seksual.

Di luar kolaborasinya, Birkin juga meraih sukses besar sebagai penyanyi solo, merilis 14 album sepanjang kariernya. Beberapa karya terkenal termasuk Diable et ses anges (1974), lolita go home (1982), dan Rendez-vous (1990). Dia juga membuat penampilan penting dalam film-film seperti Blow-Up, Death on the Nile, dan The Cook, the Thief, His Wife & Her Lover.

Menurut kantor berita Prancis Liberation dan BFM TV, Birkin ditemukan tewas di rumahnya. Media Prancis lainnya, Le Figaro, melaporkan bahwa Birkin menderita masalah kesehatan dalam beberapa tahun terakhir yang membuatnya tidak bisa tampil panggung dan jarang muncul ke publik.

Birkin itu dikabarkan menderita stroke ringan pada 2021, yang membuatnya terpaksa membatalkan acara di tahun itu. Dia membatalkan acaranya lagi pada bulan Maret karena patah tulang belikat.

Jane Mallory Birkin lahir di London pada bulan Desember 1946. Ia merupakan putri aktris Inggris Judy Campbell dan komandan Angkatan Laut Kerajaan David Birkin.

Dia meninggalkan dua putri, yaitu penyanyi dan aktris Charlotte yang lahir pada tahun 1971, dan Lou Doillon, juga seorang aktris, lahir pada tahun 1982. Dia juga memiliki seorang putri, Kate, yang lahir pada tahun 1967 dan meninggal pada tahun 2013.

Hubungannya dengan Gainsbourg membuat nama Birkin makin melambung. Dia dengan cepat memantapkan dirinya sebagai tokoh terkemuka dan ikon mode di Prancis, meskipun dia berasal dari Inggris.

Penampilannya yang chic dan bohemian, serta karismanya yang khas membuatnya jadi sorotan. Selera mode Birkin yang berpengaruh menjadikannya ikon mode terkenal, dengan banyak yang meniru gayanya yang khas.

Status ikoniknya meluas, menjadikannya inspirasi untuk tas Hermes Birkin yang terkenal. Tas tersebut dianggap sebagai salah satu aksesori paling bergengsi dan dicari di dunia mode.

Kisah awal terciptanya tas paling mewah di dunia, Hermes Birkin, berawal dari pertemuan yang tidak biasa antara Jane Birkin dengan Jean-Louis Dumas, CEO Hermes saat itu.

Dalam sebuah pertemuan di penerbangan Air France, Birkin kebetulan duduk di sebelah Dumas. Birkin tampak kerepotan dengan keranjang anyaman yang dibawanya. Ketika akan disimpan di tempat penyimpanan pesawat, tutup keranjangnya terlepas. Seketika, seluruh isinya jatuh dan berserakan di lantai pesawat.

Dumas yang duduk di samping Birkin akhirnya memperkenalkan diri. Ia yang mengerti dunia fesyen meminta Birkin memberikan ilustrasi tas yang dibutuhkannya.

Di atas kantung kertas yang biasa disediakan di pesawat, Birkin menggambar ilustrasi tas idamannya: berbentuk tas jinjing berukuran lebih besar dari tas Hermes pada umumnya.

Sambil meratapi kurangnya tas besar di pasaran saat itu, terutama untuk ibu-ibu, Dumas segera membuat sketsa tas persegi panjang yang luwes dan luas dengan tutup mengilap dan jahitan pelana.

Tiga tahun berselang, ilustrasi tersebut akhirnya berhasil diwujudkan oleh Dumas dan timnya di rumah mode mewah, Hermes.

Tasnya besar, tetapi tidak melupakan nilai fungsional, estetis, dan tentu saja kemewahan. Kemudian, hasil karya itu dinamai 'Birkin' sesuai dengan inspirasi asal tas tersebut.

Birkin adalah satu tas paling eksklusif, beberapa model berharga puluhan ribu dolar dan memiliki daftar tunggu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Itulah kisah Jane Birkin dan inspirasi di balik tas mewah paling ikonik, Hermes Birkin. Selamat jalan, Birkin!