Ilustrasi berbelanja pakaian preloved (freepik.com/freepik)
Sekilas, preloved dan thrift memang sama-sama menjual barang bekas, tapi kalau diperhatikan lebih dalam, keduanya punya perbedaan yang cukup jelas. Perbedaan ini bisa dilihat dari asal barang, kualitas, hingga pengalaman belanja yang Mama dapatkan.
Dari segi asal barang, preloved biasanya berasal langsung dari pemilik sebelumnya. Artinya, Mama bisa lebih mudah melacak riwayat barang, misalnya seberapa sering dipakai, kondisi aslinya, sampai alasan kenapa dijual. Sedangkan thrift lebih variatif karena barang dikumpulkan dari berbagai sumber, sehingga riwayatnya nggak selalu jelas.
Kalau bicara soal kualitas, preloved cenderung lebih terjamin. Barang-barang preloved biasanya sudah dipilih dengan baik oleh pemilik, bahkan ada yang kondisinya hampir baru. Sedangkan thrift memang lebih random, ada yang bagus banget, ada juga yang butuh perawatan ekstra. Karena itu, belanja thrift membutuhkan ketelitian agar Mama benar-benar mendapatkan barang yang sesuai keinginan.
Nah, dari sisi pengalaman belanja, preloved lebih praktis karena Mama langsung tahu detail kondisi barang. Sementara thrift lebih terasa seperti petualangan. Ada keseruan tersendiri saat Mama harus telaten memilih satu per satu barang hingga menemukan item yang terasa seperti hidden gem.
Jadi, bisa dibilang preloved menawarkan kenyamanan dan kualitas yang lebih pasti, sementara thrift menghadirkan sensasi hunting dengan harga super terjangkau. Dua-duanya punya daya tarik sendiri, tinggal Mama sesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belanja yang paling cocok.