Lingkungan yang semakin tercemar oleh polusi udara, debu, dan paparan sinar UV menjadi salah satu penyebab utama kulit menjadi sensitif.
Partikel-partikel polutan yang menempel di permukaan kulit dapat merusak lapisan pelindung alami kulit, menyebabkan iritasi, kemerahan, bahkan memicu peradangan.
Tak hanya itu, radikal bebas yang dihasilkan dari polusi juga mempercepat proses penuaan dini dengan merusak kolagen dan elastin.
"Jika sebelumnya peringkat pertama pemicu kulit menjadi sensitif dan dermatitis atopik adalah penggunaan skincare yang salah menurut literasi 2018-2022, namun kini mulai bergeser. Tahun 2023-2024 perubahan iklim yang cukup ekstrem menjadi penyebab masalah kulit sensitif dan dermatitis atopik," kata Dr. dr. Fitria Agustina, Sp.DVE, FINSDV, FAADV dalam acara ILLIYOON Sensitive Skintalk Media Luncheon, Jumat (8/11), di Txoko Jakarta.
Dalam acara tersebut, AMOREPACIFIC kembali memperkenalkan ILLIYOON sebagai salah satu rangkaian gentle skincare dari Korea yang direkomendasikan untuk pemilik kulit sensitif hingga dermatitis atopik.
Berikut ini Popmama.com akan mengulas lebih lanjut bagaimana paparan polusi dan lingkungan sangat memengaruhi kondisi kulit menjadi sensitif.
