5 Cara Mudah Membuat Rutinitas Kecantikan Jadi Ramah Lingkungan

Bantu bumi tetap sehat dengan cara ini yuk, Ma

7 Juli 2020

5 Cara Mudah Membuat Rutinitas Kecantikan Jadi Ramah Lingkungan
Freepik

Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga planet bumi ini dari dampak perubahan iklim yang terjadi.

Jika sejumlah merek produk sudah mengambil langkah-langkah tertentu, dari mulai penggunaan sumber bahan dengan jejak karbon yang lebih rendah, hingga menggunakan kemasan ramah lingkungan yang dapat didaur ulang. Lalu, apa yang bisa kita lakukan dalam keseharian kita?

Ada beberapa cara mudah agar rutinitas kecantikan sehari-hari menjadi lebih ramah lingkungan dan Mama juga bisa ikut berkontribusi untuk mengurangi jumlah sampah di dunia.

Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa cara mudah untuk membuat rutinitas kecantikan Mama menjadi lebih ramah lingkungan.

1. Menggunakan handuk, bukan tisu basah atau kapas

1. Menggunakan handuk, bukan tisu basah atau kapas
Unsplash/Sven Mieke

Jika biasanya Mama menggunakan tisu wajah atau kapas dengan berbagai merek yang kemudian dibubuhi produk kecantikan lainnya seperti micellar water ada baiknya Mama mulai mengubah kebiasaan itu.

Tidak ada salahnya jika melewatkan rutinitas memersihkan wajah dengan tisu basah atau tisu dan mulai menggunakan waslap atau sapu tangan.

Waslap bisa dibersihkan terlebih dahulu setelah kita menggunakannya untu kemudian digunakan kembali.

Editors' Pick

2. Tidak menggunakan kapas untuk toner dan produk perawatan kulit lainnya

2. Tidak menggunakan kapas toner produk perawatan kulit lainnya
Unsplash/Content Pixie

Mama bisa mencoba menggunakan penetes gelas (pipet) untuk menggunakan toner dan oleskan dengan cara yang sama seperti saat menggunakan serum.

Dengan cara ini, Mama tidak harus menggunakan kapas dan sisa limbah. Di samping itu, Mama juga bisa menghemat uang karena ini tidak menjadi bagian dari sesuatu yang harus Mama beli untuk tetap memesona.

Dengan menerapkan langsung produk ke wajah dari pipet, kulit Mama mendapatkan lebih banyak produk tersebut tanpa perantara.

3. Tukar ikat kepala sekali pakai dengan selempang bahan satin

3. Tukar ikat kepala sekali pakai selempang bahan satin
Unsplash/Raphael Lovaski

Beberapa influencer umumnya menggunakan pita kertas sekali pakai untuk menata bagian tepi rambut.

Kini, tidak ada salahnya saat ini untuk Mama mulai mengubah menggunaan pita rambut kertas dengan bahan yang lebih ramah lingkungan seperti satin.

Pita berbahan satin juga bisa Mama gunakan di bawah topi wol saat cuaca sangat dingin.

4. Cobalah gunakan alat yang dioperasikan dengan baterai ketimbang produk sekali pakai

4. Cobalah gunakan alat dioperasikan baterai ketimbang produk sekali pakai
Pexels/Castorly Stock

Beberapa jenis alat seperti pisau cukur umumnya digunakan untuk sekali pakai dan sebagian besar terbuat dari plastik.

Karena itu, tidak ada salahnya kini Mama mulai menggantinya dengan pisau cukur yang pengoperasiannya menggunakan baterai.

Dalam jangka panjang, opsi ini bisa membantu menghemat biaya. Selain itu, pisau cukur dengan baterai dapat digunakan lebih lama dan juga bisa digunakan untuk mencukur rambut di bagian tubuh lainnya.

5. Daur ulang kemasan perawatan kulit Mama

5. Daur ulang kemasan perawatan kulit Mama
Unsplash/Raphael Lovaski

Sebagian besar orang membuang botol-botol bekas produk kecantikan mereka ke tempat sampah di rumah.

Namun, kini ada perusahaan kosmetik, seperti Lush, yang akan mendaur ulang sampah semacam itu.

Jadi, daripada dibuang ke tempat sampah, lebih baik membawa botol bersih bekas produk kecantikan Mama ke pabrik untuk didaur ulang.

Sebagai imbalannya, anda bisa mendapatkan fasilitas produk dan layanan gratis.

Hal ini setidaknya bisa menjadi acuan untuk mendorong semua merek kecantikan favorit Mama melakukan hal yang sama.

Sehingga, Mama bisa menginvestasikan limbah bekas kecantikan Mama ke perusahaan tersebut.

Nah, Mama sudah bisa mulai melakukan perubahan melalui langkah kecil di atas untuk keberlangsungan bumi di masa yang akan datang. Selamat mecoba ya, Ma!

Baca juga:

The Latest