Cara orang mengekspresikan diri lewat fesyen tentunya berbeda-beda ya, Ma. Tak semua orang nyaman menunjukan identitas fesyennya lewat media sosial, meskipun tak sedikit orang yang mengekspresikan tampilan outfit-nya melalui media sosial seperti Instagram.
"Stay authentic adalah penting. Boleh ikut tren, tapi kita level-up dengan sesuatu yang lebih merepresentasikan pribadi kita," ujar Hetty Awi.
Ekspresi diri bukan berarti harus disukai oleh orang lain, bahkan menunjukannya di media sosial bukan berarti harus disukai oleh orang lain dan menjadikannya sebagai tekanan apabila orang tak menyukainya.
Yang mana, memiliki fesyen atau penampilan tertentu bukan tujuan dari bagaimana kita harus berpenampilan, melainkan tetap menonjolkan kekhasan diri sendiri melalui tren fesyen yang sedang populer.
Contoh nyata dalam mengekspresikan diri adalah dengan adanya Citayem Fashion Week yang sempat ramai dan mengumpulkan banyaknya individu dari semua kalangan untuk tampil memukau dengan personal style mereka masing-masing.
Ekspresi dari fesyen adalah bagaimana cara kita berkarya dan berinovasi. Kedua hal tersebut terjadi secara spontan dan bisa menjadi sebuah tren. Untuk itum tren fesyen dinilai dinamis oleh founder 3 Mongkis tersebut.
Yang pastinya, sebagai individu yang aktif dalam mengekspresikan diri lewat fesyen harus memiliki mindset bahwa berpenampilan untuk tren tertentu bukanlah goals, dan dress to express not to impress adalah pilihannya.
"Berpenampilan sesuai dengan identity itu menambah kepercayaan diri dan energi untuk menjalani hari. Style is unique, just be yourself and confident is the best outfit," Tutup Hetty Awi.
Itulah tadi cara mengikuti tren fashion yang bisa menjadi inspirasi Mama untuk selalu tampil autentik.